Di Amerika, Umat Muslim Ajak Warga non-Muslim Buka Bersama
Suhu panas antar umat beragama di Indonesia belum juga menurun. Berbagai gejolak masih muncul di sana-sini lewat sentimen negatif dan merasa agamanya paling benar sendiri. Sementara itu, di negara dengan jumlah muslim minoritas berjuang untuk tetap hidup dengan menjunjung tinggi toleransi. Contohnya di Amerika. Umat muslim mengajak warga non-muslim berbuka puasa bersama sebagai bentuk kesamaan derajat dan indahnya hidup berdampingan dengan segala perbedaan.
Selasa malam, banyak wajah baru di komunitas Muslim Norman, Amerika.
Pertemuan The Islamic Society of Norman yang terletak di kawasan Oklahoma, Amerika Serikat, dipenuhi warga baru pada Selasa lalu, (6/6/2017). Pertemuan yang diadakan pada jam buka puasa ini dipenuhi wajah warga sekitar yang mayoritas merupakan non-muslim.
Umat muslim mengundang rekan kerja dan tetangganya.
Beberapa anggota komunitas mengundang tetangga, sebagian yang lain mengundang rekan kerjanya. Mereka diajak merasakan pengalaman berbuka puasa saat matahari tenggelam. Terlihat kurma dan semangka ditata berjajar untuk dihidangkan bersama minuman-minuman segar.
Para imam masjid membuka lebar-lebar masjidnya untuk non-muslim.
Bulan Ramadan menjadi kesempatan besar bagi umat muslim di sana untuk lebih dekat dengan masyarakat sekitar. Salah satunya dengan membuka masjid untuk umum, termasuk warga non-muslim. Imam masjid, seperti dilansir Norman Transcript menjelaskan bahwa mereka ingin menunjukkan bahwa puasa bukanlah sesuatu yang berat tetapi mendekatkan mereka pada Tuhan.
Wah indah sekali ya toleransi di sana. Apakah kamu juga punya toleransi yang sama?
