COVID-19 di Selandia Baru Mengganas, Auckland Terbanyak

Meski demikian, wilayah Wellington tetap berhati-hati

Jakarta, IDN Times - Kasus COVID-19 di Selandia Baru semakin mengganas, di mana wilayah Auckland pada hari Kamis, 26 Agustus 2021, waktu setempat mencatatkan sekitar 263 kasus sedangkan di Wellington mencatat 14 kasus. Meski jumlah kasusnya berbanding jauh, wilayah Wellington tetap berhati-hati dalam wabah COVID-19 ini.

Bagaimana awal ceritanya?

1. Direktur Kesehatan Masyarakat Selandia Baru mengatakan COVID-19 terdeteksi di air limbah

COVID-19 di Selandia Baru Mengganas, Auckland TerbanyakSuasana di sekitar wilayah Christchurch, Selandia Baru. (Pixabay.com/csharker)

Dilansir dari Rnz.co.nz, pada pembaruan pemerintah Selandia Baru hari Kamis, Direktur Kesehatan Masyarakat Selandia Baru, Caroline McElnay, mengatakan sat ini ada 277 kasus aktif dalam wabah Delta yang terdiri dari 263 kasus aktif di Auckland dan 14 kasus aktif di Wellington.

Penambahan 1 kasus baru dalam isolasi terkelola dan 1 kasus penularan yang dilaporkan sebelumnya telah diklasifikasi ulang setelah dikonfirmasi sebagai kasus positif palsu. Dr. McElnay mengatakan wabah COVID-19 yang terdeteksi di air limbah Christchurch, tetapi menekankan bahwa 3 orang dengan COVID-19 diisolasi di kota dan hasilnya diharapkan.

Menurut Dr. McElnay, sampel lebih lanjut sedang dikumpulkan dari Warkworth, setelah terdeteksi kasus positif kedua. Sedangkan di Wellington, itu terus hanya terdeteksi di Moa Point, yang mungkin mencerminkan kasus yang diketahui.

Untuk saat ini, ada 6 sub-cluster yang terkait dengan wabah tersebut. Dua yang terbesar adalah kelompok Birkdale Social Network yang terkait dengan kasus asli A yang memiliki 35 kasus yang dikonfirmasi dan yang lainnya adalah kelompok Gereja Mangere yang memiliki 114 kasus yang dikonfirmasi.

Cluster yang tersisa saat ini memiliki kurang dari 10 orang yang terkait dengan mereka. Dr. McElnay mengatakan ada tambahan 20 kasus baru yang menarik sejak pembaruan COVID-19 terakhir, tetapi hanya 3 kasus yang ditambahkan pada hari itu juga.

2. Pemodel COVID-19 menyarankan beberapa pulau di Utara dan Selatan dapat menjadi gelembung terpisah

Baca Juga: Ada 21 Infeksi Baru saat Selandia Baru Terapkan Lockdown

Seorang pemodel COVID-19 telah menyarankan pulau-pulau di Utara dan Selatan Selandia Baru dapat menjadi gelembung terpisah ketika negara itu sedang bergulat dengan wabah COVID-19, meskipun warga pulau Selatan dengan harapan dibebaskan sepenuhnya dari lockdown.

Selandia Baru sedang berjuang untuk menahan wabah varian Delta yang dengan cepat menyebabkan lockdown dengan tingkat empat secara nasional, aturan terketat yang telah diperpanjang hingga setidaknya akhir minggu ini.

Untuk sementara, tidak ada kasus di pulau-pulau Selatan, tetapi daftar 20 ribu kontak dekat yang terkait dengan wabah saat ini meluas di kedua pulau. Sekitar 120 orang, yang berpotensi terpapar virus di lokasi di Auckland, diisolasi di pulau-pulau Selatan.

Pemodel COVID-19 di University of Auckland, Shaun Hendy, mengatakan wilayah Auckland dapat berharap untuk tetap lockdown selama beberapa pekan, tetapi perpecahan Pulau Utara dan Pulau Selatan bisa masuk akal.

Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru, Dr. Ashley Bloomfield, mengatakan opsi untuk tingkat peringatan yang berbeda antara kedua pulau sedang dipertimbangkan, tetapi dia tidak mengantisipasi di mana pun di luar Auckland turun di bawah pembatasan level tiga dulu.

Level tiga merupakan tindakan lockdown terberat kedua dengan berbagai kebijakan seperti tempat-tempat umum tetap ditutup, orang-orang diharuskan untuk tetap berada di gelembung mereka, serta pertemuan dibatasi tidak lebih dari 10 orang dan yang paling penting adalah perjalanan antar wilayah dibatasi.

Bloomfield mengatakan jumlah kasus diperkirakan akan meningkat lagi secara signifikan pada hari Kamis, tetapi pejabat kesehatan Selandia Baru berharap untuk melihat puncaknya pada hari berikutnya atau lebih.

Ada juga potensi batas internal di Pulau Utara, kemungkinan di sekitar Auckland, sementara wilayah lainnya turun ke pembatasan tingkat tiga.

3. Jumlah kasus COVID-19 di Selandia Baru sampai saat ini

COVID-19 di Selandia Baru Mengganas, Auckland TerbanyakIlustrasi virus COVID-19. (Pixabay.com/BlenderTimer)

Jumlah kasus COVID-19 di Selandia Baru sampai hari Kamis, 26 Agustus 2021, waktu setempat mencapai angka 3.227 kasus baru dengan rincian 26 kasus berakhir meninggal dunia serta 2.887 kasus berakhir sembuh.

Di hari yang sama, Selandia Baru mengalami penambahan kasus sebanyak 68 kasus baru. Dengan demikian, Selandia Baru telah mengalami kenaikan peringkat jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia dengan berada di peringkat ke-186.

Meski kasus terus meningkat, Menteri Tanggap COVID-19 Selandia Baru, Chris Hipkins, mengatakan negara itu tidak akan berserah dengan strategi eliminasinya.

Beberapa ahli dan media di luar negeri terus mempertanyakan kebijakan Selandia Baru dalam melanjutkan strategi tersebut. Menurut Hipkins. pihaknya ingin sampai pada titik di mana lockdown bukanlah jawaban atas potensi wabah COVID-19 di masyarakat, tetapi belum sampai di sana, serta pihaknya tidak mau menyerah sebelum mencapai titik itu.

Dukungan untuk pendekatan pemerintah Selandia Baru terhadap COVID-19 tetap tinggi. Menurut jajak pendapat yang dilakukan pada hari Rabu, 25 Agustus 2021, waktu setempat, hanya 10 persen warga yang tidak menganggap eliminasi adalah strategi yang tepat.

Sedangkan 60 persen masih mendukung pendekatan tersebut dan 21 persen mengatakan mereka tidak yakin. Jajak pendapat tambahan menemukan 84 persen warga Selandia Baru mendukung keputusan untuk melakukan lockdown pekan lalu.

Baca Juga: Selandia Baru Laporkan Kasus Baru COVID-19 Setelah 6 Bulan

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya