Diterpa Kasus Rasisme, Gubernur Virginia Didesak Untuk Mundur

Berawal dari sebuah foto yang beredar luas hari Jumat lalu

Virginia, IDN Times - Gubernur Virginia, Ralph Northam, tengah diterpa kasus skandal rasisme dan banyak yang mendesak untuk mengundurkan diri dari jabatannya ini. Kejadian ini berawal dari sebuah foto yang tersebar di dunia maya pada hari Jumat, 1 Februari 2019, lalu. Bagaimana awal ceritanya?

1. Foto tersebut merupakan foto buku tahunan di perguruan tinggi kedokteran

Diterpa Kasus Rasisme, Gubernur Virginia Didesak Untuk Mundurtwitter.com/CNNPolitics

Dilansir dari Aljazeera.com, Ralph Northam telah bertemu dengan para kabinetnya pada hari Senin, 4 Februari 2019, waktu setempat ditengah serentetan seruan dari sesama Demokrat untuk mengundurkan diri dari jabatannya lantaran tersebarnya foto yang diduga mengandung rasisme pada hari Jumat, 1 Februari 2019, lalu. Foto tersebut ternyata merupakan foto buku tahunan di perguruan tinggi kedokteran tahun 1984. Foto itu sendiri diterbitkan oleh sebuah situs web sayap kanan yang menunjukkan seorang pria yang mengenakan pakaian Ku Klux Klan berdiri di samping seorang pria dengan wajah hitam.

Sejak foto itu muncul, Northam telah mendapatkan seruan untuk pengunduran diri secara luas. Awalnya, Northam meminta maaf atas foto tersebut namun keesokan harinya justru ia mengatakan bahwa dirinya tidak ada di dalam foto itu. Sekretaris Keuangan, Aubrey Layne, mengatakan bahwa dia telah memberi tahu Northam bahwa negara bagian tidak mampu menanggung periode ketidakpastian yang berkepanjangan atas masa depannya.

Pada hari Senin, 4 Februari 2019, pihak kampus The College of William & Mary dan kantor Northam mengatakan tidak akan lagi menghadiri perayaan tahunan dan menambahkan bahwa kehadirannya itu akan menjadi terganggu. Sekitar ratusan para pengunjuk rasa berkumpul di ibukota negara bagian Virginia, Richmond, dengan menuntut Northam mundur dari jabatannya.

Tuntutan tersebut juga datang dari 5 kandidat Calon Presiden dari Demokrat, termasuk anggota Senat Amerika Serikat, Cory Booker dan Kamala Harris, yang merupakan berkulit hitam, menilai Northam telah kehilangan otoritas moral sebagai pemimpin. 

2. Ada warga yang mau memaafkan, namun ada juga yang mengecam tindakan Northam

Diterpa Kasus Rasisme, Gubernur Virginia Didesak Untuk Mundurtheatlantic.com

Seorang warga bernama James Lunsford mengaku memilih Northam sebagai Gubernur Virginia dalam Pemilihan Gubernur Virginia pada akhir tahun 2017 lalu. Akan tetapi, sejak foto rasis itu muncul, Lunsford kini berubah pandangan terhadap Northam. Ia mengaku terkejut dan kecewa ketika dia melihat foto yang disebarkan di dunia maya tersebut.

Baginya, ia justru akan memberikan kesempatan kedua untuk Northam dalam memperbaiki masalah ini dan mengatakan sudah waktunya kita memaafkan apa yang dilakukan Northam sebelumnya. "Saya pikir kita harus memaafkannya. Sejauh menyangkut politik, saya tidak tahu apakah dia harus mengundurkan diri atau tidak," ungkap pernyataan dari James Lunsford seperti yang dikutip dari CNN.

Begitu juga dengan warga Virginia lainnya bernama Mozelle Miller, seorang warga keturunan Afrika-Amerika, yang mengatakan semua orang pernah melakukan kesalahan dalam hidup. Ia juga berpikir positif untuk Northam bahwa ia tidak akan melakukan hal ini lagi ke depannya dan tetap bertahan dalam jabatannya serta melakukan hal yang benar demi warganya.

Lain lagi dengan seorang warga bernama Chinky Dolo yang mengaku tersinggung oleh foto-foto yang disebarkan itu dan ia merasa tidak percaya dengan pernyataan kedua dari Northam yang menyangkal bahwa ia berada dalam foto itu. Ia juga bersedia mendengar apa yang disampaikan Northam, namun ia menilai sudah seharusnya Northam mengundurkan diri dari jabatannya ini.

3. Calon pengganti Northam justru terkena kasus pelecehan seksual

Diterpa Kasus Rasisme, Gubernur Virginia Didesak Untuk Mundurtwitter.com/DisavowTrump20

Calon pengganti Ralph Northam adalah seorang Gubernur Letnan Virginia, Justin Farfax, yang mengatakan dia tidak yakin apa langkah yang diambil Northam selanjutnya. "Saya percaya gubernur harus membuat keputusan yang merupakan kepentingan terbaik dari persemakmuran Virginia," ungkap pernyataan dari Justin Farfax seperti yang dikutip dari Aljazeera.com.

Perihal kepastian Farfax jika benar ditunjuk sebagai Gubernur Virginia menggantikan posisi Northam, Farfax mengatakan bahwa banyak ketidakpastian yang terjadi saat ini di pemerintahannya. Namun demikian, Farfax mengaku siap untuk menerima amanat sebagai Gubernur Virginia berikutnya. Jika itu benar demikian, Farfax akan menjadi Gubernur kulit hitam kedua dalam sejarah negara bagian Virginia.

Sayangnya, Farfax diterpa kabar miring setelah ia dituding telah melakukan kejahatan seksual terhadap seorang wanita pada tahun 2004 lalu. Kabar tersebut berawal dari seorang wanita mengakui bahwa ia pernah bertemu dengan Farfax dalam konvensi nasional partai Demokrat.

Setelah mereka menyadari ada kecocokan diantara keduanya, mereka mulai berbicara dan Farfax meminta wanita itu untuk berjalan ke kamar hotelnya untuk mengambil beberapa dokumen. Akan tetapi, wanita itu mengakui Farfax telah menyerangnya dan menahannya. Namun, Farfax dengan tegas membantah tuduhan itu yang menurutnya sebagai kabar bohong dan tuduhan mengada-ada.

Baca Juga: Terlibat Masalah Rasisme, Seorang Mahasiswi Oklahoma Dikeluarkan

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya