Krisis Politik, Presiden Argentina Lakukan Reshuffle Kabinet

Beberapa perubahan terlihat di berbagai sektor kementerian

Jakarta, IDN Times - Presiden Argentina, Alberto Fernandez, melakukan reshuffle kabinet pada Jumat (17/9) waktu setempat sebagai akibat dari krisis politik yang terjadi di negaranya. Beberapa perubahan nama di kabinet terjadi di berbagai sektor kementerian.

1. Reshuffle terjadi setelah terjadi tarik-menarik antara faksi-faksi moderat dan faksi-faksi lain di pemerintahan

Dilansir dari Aljazeera.com, Presiden Argentina telah melakukan reshuffle kabinet, yang berusaha menarik garis di mana pertikaian di dalam Partai Peronis Yudisial, yang berkuasa saat ini, mengancam untuk menggagalkan koalisi pemerintah.

Reshuffle yang dilakukan pada Jumat (17/9) malam waktu setempat setelah terjadinya tarik-menarik antara faksi-faksi yang lebih moderat dan faksi-faksi lain di dalam pemerintahan, melihat menteri-menteri baru ditunjuk sebagai Kepala Kabinet, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Pertanian.

Fernandez yang berhaluan kiri-tengah telah berjuang melawan pemberontakan kabinet dari para menteri yang bersekutu dengan sayap kiri-keras partainya sejak kekalahan tajam dalam Pemilu Pendahuluan paruh waktu Minggu (12/9) lalu menempatkan cengkeraman pemerintah pada Kongres dalam bahaya.

Wakil Presiden Argentina, Cristina Fernandez de Kirchner, telah mengecam apa yang dia katakan sebagai kesalahan yang dibuat oleh pemerintah Argentina, mempertajam ketegangan antara faksi moderat di sekitar Presiden Fernandez serta para pendukung mantan Presiden itu sendiri.

Dalam sebuah pernyataan, kantor Kepresidenan Argentina mengatakan Gubernur Regional, Juan Manzur, akan mengambil alih sebagai Kepala Kabinet, menggantikan Santiago Cafiero yang menjadi Menteri Luar Negeri.

Julian Dominguez ditunjuk untuk memimpin sebagai Menteri Pertanian. Negara Argentina dikenal sebagai pengekspor kedelai olahan dan minyak kedelai terbesar di dunia serta pemasok utama dunia untuk jagung, gandum, barley, dan daging sapi.

Tidak disebutkan perubahan di Kementerian Ekonomi, yang dipimpin oleh ekonom moderat, Martin Guzman, yang telah menjadi kunci restrukturisasi utang negara baru-baru ini serta pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

Perubahan juga dilakukan di Kementerian Keamanan, Kementerian Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi, serta Sekretaris Pers baru.

Para menteri baru akan dilantik pada Senin (20/9) ini di Istana Presiden Argentina, Casa Rosada.

2. Sebelumnya, Presiden Argentina enggan melakukan reshuffle kabinet

Krisis Politik, Presiden Argentina Lakukan Reshuffle KabinetIlustrasi bendera negara Argentina (pixabay.com/RonnyK)

Baca Juga: FIFA Turun Tangan Usut Kasus Brasil Vs Argentina

Koalisi yang berkuasa saat ini sebelumnya telah mengumpulkan kurang dari 31 persen suara di Pemilu Pendahuluan, dengan koalisi oposisi Juntos por el Cambio yang meraih sekitar 40 persen.

Hasil tak terduga ini memicu ketakutan di pemerintah menjelang pertengahan semester, ketika setengah kursi di Kamar Deputi dan sepertiga dari mereka di Senat akan diperbarui.

Partai Frente de Todos memiliki mayoritas di Senat Argentina serta berharap untuk mencapai hal yang sama di Majelis Rendah.

Pada awal pekan ini, Presiden Argentina sebenarnya enggan melakukan reshuffle, tetapi perkembangan situasi politik dalam beberapa hari terakhir ini memaksanya untuk melakukan hal tersebut.

Meskipun Fernandez awalnya menolak untuk mundur dari jabatannya untuk saat ini, sebuah sumber setempat mengatakan surat ledakan dari Wakil Presiden Argentina memaksa Presiden untuk menghitung ulang.

3. Fernandez batal ikut serta dalam Majelis Umum PBB di New York, AS

Krisis Politik, Presiden Argentina Lakukan Reshuffle KabinetIlustrasi bendera negara Argentina (Unsplash.com/Fernando Tavora)

Dalam pertemuan dengan Presiden menjelang pemungutan suara, Fernandez de Kirchner mengatakan dia telah berulang kali memperingatkan terhadap pemotongan anggara yang berdampak negatif terhadap kegiatan ekonomi dan masyarakat serta yang tidak diragukan lagi akan memiliki konsekuensi Pemilu.

Fernandez de Kirchner pada Pemilu Presiden Argentina 2019 lalu memilih Fernandez untuk memimpin tiket koalisi Frente de Todos. Hanya 2 bulan setelahnya, surat itu mengungkap perpecahan antara dua faksi, yakni pejabat Kirchner yang lebih radikal dan sekutu Kabinet Fernandez yang lebih moderat.

Wakil Presiden Argentina itu menyelesaikan suratnya dengan mengingatkan Fernandez bahwa dia secara pribadi memilihnya untuk posisi teratas.

Setelah surat itu beredar, Presiden Argentina membatalkan perjalanan yang direncanakan ke Meksiko dan New York, Amerika Serikat, untuk menghadiri Majelis Umum PBB.

Ia berencana untuk segera mengumumkan langkah-langkah ekonomi baru. Presiden pada Kamis (16/9) lalu menyerukan pemerintahannya untuk mengesampingkan perbedaan saat dia bersumpah untuk menjamin persatuan koalisi yang berkuasa.

Menurut analis politik setempat, Carlos Fara, masalah di pemerintahan mereka adalah baik Presiden maupun Wakil Presiden tidak saling percaya dan berpikir bahwa yang lain menyimpan kartu di lengan bajunya.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Terjadi di Delta Sungai Paraná, Argentina

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya