Donald Trump: AS Akan Kuasai Greenland dengan Cara Apapun 

Trump menawarkan dukungan bagi rakyat Greenland untuk menentukan masa depan mereka. Dia berjanji AS akan menyambut Greenland jika mereka akhirnya memilih untuk bergabung. 

"Kami akan akan menjaga keamanan rakyat Greenland, kami akan membuat kalian kaya, dan bersama-sama kita akan membawa Greenland ke level yang belum pernah kalian bayangkan sebelumnya," ujar Trump dalam pidatonya di Kongres, dilansir Politico.

Jajak pendapat pada Januari lalu menunjukkan mayoritas besar warga Greenland menolak bergabung dengan AS. Sebanyak 85 persen responden menyatakan tidak setuju Greenland menjadi bagian dari AS.

Sebelumnya, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen menyampaikan kalau rencana Trump untuk membeli Greenland tidak masuk akal. Sementara, PM Greenland Múte Egede menyampaikan kalau rakyatnya tidak mau menjadi warga AS

Putra sulung Trump, Donald Trump Jr, berkunjung ke Nuuk, ibu kota Greenland pada Januari lalu. Ia merekam video selama kunjungannya di sana.

Trump mempromosikan kunjungan putranya tersebut melalui media sosial. Meski diklaim sebagai kunjungan pribadi, unggahan Trump sarat dengan pesan-pesan politik.

Presiden AS itu bahkan menggunakan slogan "Make Greenland Great Again" saat membahas kunjungan putranya. Slogan ini merupakan modifikasi dari "Make America Great Again" yang menjadi andalan kampanye Trump.

Trump telah berambisi membeli Greenland sejak 2019. Saat itu, Greenland juga telah menolak tawaran Trump. Namun, ia tidak menyerah dan kembali membawa narasi tersebut di periode keduanya. Trump bahkan tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan tekanan militer dan ekonomi untuk membawa Greenland ke pangkuan AS. 

Greenland merupakan pulau terbesar di dunia dengan luas hingga 2,1 juta kilometer persegi namun hanya dihuni 60 ribu penduduk. AS sendiri sebenarnya telah memiliki pangkalan udara dan pasukan di bagian utara Greenland.

Minat Trump terhadap Greenland merupakan bagian dari strategi keamanan nasional AS. Strategi ini bertujuan mengimbangi keberadaan Rusia dan China yang semakin kuat di kawasan Lingkaran Arktik. 

Selain itu, Greenland juga memiliki cadangan mineral yang sangat besar. Mayoritas cadangan tersebut juga belum terekspoitasi karena hampir seluruh wilayah Greenland ditutupi es abadi. 

Saat ini Greenland masih mejadi wilayah otonomi khusus dari Denmark. Namun, Greenland memiliki kebebasan untuk melaksanakan referendum kemerdekaan kapan saja.