Aktivis Desak Panitia Olimpiade Paris Hormati Hak Migran dan Tunawisma

Otoritas disebut telah tingkatkan tekanan terhadap mereka

Jakarta, IDN Times - Lebih dari 70 organisasi non-pemerintah, pada Senin (30/10/2023), mengeluarkan surat kepada pihak berwenang untuk melindungi hak-hak ribuan migran dan orang lain yang hidup di jalanan menjelang Olimpiade Paris 2024.

Sehari sebelumnya, para aktivis juga melakukan protes di luar markas besar Olimpiade Paris demi tujuan serupa. Mereka memproyeksikan kata-kata ''Sisi Lain dari Medali'' dan memasang tanda protes di luar pintu masuk dalam demonstrasi singkat pada Minggu (29/10/2023) malam, dilansir Associated Press.

1. Pihak berwenang pindahkan tunawisma di Paris

Polisi Paris juga secara rutin membersihkan tenda-tenda yang menampung para migran dari seluruh dunia, dengan alasan kesehatan dan keselamatan masyarakat. Namun, ibu kota Prancis ini tetap menjadi magnet bagi orang-orang yang melarikan diri dari konflik atau kemiskinan. Kamp-kamp tersebut kemudian muncul kembali.

Dilansir DW, sekitar setengah dari 200 ribu tunawisma di Perancis tinggal di jalanan atau di tempat penampungan di Paris dan wilayah sekitar Ile-de-France, di mana mereka dapat memperoleh manfaat dari peluang kerja yang lebih baik, akses terhadap badan amal dan kontak dengan keluarga dan teman.

Menurut data pemerintah yang dilaporkan CNN pada September, sekitar 1.800 tunawisma, sebagian besar migran, telah dipindahkan dari Paris sejak April 2023 ke lokasi-lokasi alternatif di seluruh negeri. Jumlah ini mencapai lebih dari 50 orang per minggu.

Namun, situasi di jalanan diperburuk oleh keputusan hotel-hotel untuk membatalkan kontrak perumahan darurat mereka dengan pemerintah, guna memberikan ruang bagi antisipasi masuknya wisatawan untuk Olimpiade.

Baca Juga: Prancis Pastikan Israel Tidak Sendirian Melawan Hamas

2. Penyelenggara diminta menjamin perawatan migran dan tunawisma

Kelompok-kelompok bantuan juga mengatakan, mereka melihat peningkatan tekanan dari pihak berwenang terhadap migran menjelang Olimpiade. Para pejabat berusaha menutup titik distribusi makanan di beberapa lingkungan di Paris bulan lalu, namun langkah tersebut ditolak di pengadilan.

Dalam surat yang dikeluarkan pada Senin, kelompok bantuan menyerukan kebijakan perawatan kesinambungan bagi orang-orang yang berada dalam situasi genting dan terpinggirkan, dari sebelum sampai setelah Olimpiade. Mereka juga meminta agar kelompok bantuan dilibatkan dalam persiapan Perencanaan Olimpiade oleh otoritas lokal.

Mereka yang menandatangani perjanjian ini termasuk kelompok bantuan Doctors of the World dan Salvation Army cabang Perancis serta mereka yang menyediakan perumahan darurat, makanan, bantuan medis, dukungan administratif dan bantuan lainnya kepada orang-orang yang hidup di jalanan.

3. Penyelenggara Olimpiade akan berdialog dengan perwakilan pengunjuk rasa

Menanggapi protes tersebut, penyelenggara Olimpiade Paris mengatakan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk menjadikan perhelatan olahraga akbar tersebut sebagai kendaraan untuk kohesi dan inklusi.

Mereka juga berjanji untuk bertemu dengan organisasi-organisasi tersebut untuk membahas langkah selanjutnya.

''Dalam semangat dialog dan mendengarkan, Paris 2024 akan mendekati para pengunjuk rasa untuk bertemu dengan perwakilan dan mendiskusikan keprihatinan mereka,'' katanya.

Baca Juga: Intelijen Prancis Sebut Roket Palestina Penyebab Ledakan di RS Gaza

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya