Aktivis Iklim Last Generation Protes Tiduran di Dua Bandara Jerman

Last Generation dikenal kerap melakukan protes ekstrim

Jakarta, IDN Times - Kelompok aktivis iklim Last Generation kembali melancarkan aksi protesnya dengan memblokade fasilitas umum. Pada Kamis (13/7/2023), mereka memblokade bandara di kota Hamburg dan Düsseldorf di Jerman, sehingga menyebabkan gangguan perjalanan.

Melansir Reuters, juru bicara polisi federal mengatakan, semua operasi penerbangan telah ditangguhkan di bandara Hamburg sejak sekitar pukul 6 pagi, setelah sembilan orang yang tidak berwenang memasuki area dekat lapangan terbang. Delapan dari mereka menempelkan diri ke tanah di area landasan pacu.

"Saat ini polisi sedang berusaha untuk mengeluarkan orang-orang itu," kata juru bicara itu.

1. Picu gangguan besar di dua bandara yang sibuk

Melansir DW, sejak pukul enam, total ada 46 penerbangan ditunda, dibatalkan, atau dialihkan di bandara Hamburg, sebelum operasi kembali dilanjutkan pada pukul 9:50 waktu setempat. Otoritas bandara mengatakan, pembatalan dan penundaan penerbangan lebih lanjut mungkin saja terjadi.

Protes di Hamburg terjadi saat liburan musim panas baru saja dimulai di kota Jerman bagian utara tersebut.

Sementara itu, sebagian lalu lintas udara di bandara Düsseldorf di Jerman barat telah dilanjutkan pascapenundaan yang disebabkan oleh kehadiran tujuh orang yang tidak berwenang di landasan pacu.

"Tujuh orang memperoleh akses ke bagian dalam bandara dan menempel di landasan. Tiga di antaranya dapat disingkirkan dengan cepat, empat lainnya akan segera disingkirkan," kata juru bicara kepolisian daerah.

Baca Juga: Jerman Larang Senjata yang Diekspor ke Saudi Digunakan di Yaman

2. Protes atas meningkatnya emisi gas rumah kaca

Kelompok Last Generation mengatakan, tindakan mereka bertujuan untuk menyoroti peningkatan jumlah penumpang pesawat terbang, yang akan berdampak pada meningkatnya emisi gas rumah kaca di sektor penerbangan.

"Alih-alih menyajikan rencana konkret untuk mencegah hal ini dan untuk mencapai target pengurangan emisi yang ditetapkan undang-undang, Kementerian Perhubungan mengandalkan fleksibilitas teknologi," kata kelompok itu.

Para aktivis mengatakan, mereka memotong pagar di kedua bandara tersebut untuk melancarkan aksinya. 

3. Polisi kecam protes yang sebabkan gangguan ketertiban dan keamanan publik

Polisi mengatakan, mereka sedang bekerja untuk menyingkirkan para pengunjuk rasa dari kedua bandara itu secepat dan seaman mungkin.

Mengutip BNN, meski menghormati hak demonstrasi damai, namun petugas mengecam gangguan ketertiban dan keamanan publik.

Polisi juga memperingatkan bahwa para pengunjuk rasa dapat menghadapi konsekuensi hukum karena melanggar dan membahayakan lalu lintas udara. Namun, Last Generation mengatakan, mereka siap dengan penangkapan dan tuntutan, serta berharap tindakan mereka dapat menginspirasi lebih banyak orang.

“Kami di sini bukan untuk menimbulkan masalah, kami di sini untuk menyelamatkan masa depan kami,” kata anggota kelompok tersebut.

Last Generation dikenal dengan aksi protesnya yang mengganggu, seperti memblokir jalan dan bandara atau menempelkan diri ke karya seni, untuk menuntut tindakan pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Pada Mei, Jaksa Jerman menggerebek rumah beberapa anggota kelompok tersebut karena dicurigai membentuk atau mendukung organisasi kriminal.

Baca Juga: Fokus ke Indo-Pasifik, Jerman Kirim Pasukan ke Australia

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya