Kanselir Jerman Dukung Israel: Serangan Hamas Biadab dan Mengerikan

Tapi Scholz serukan jeda pertempuran di Jalur Gaza

Jakarta, IDN Times - Kanselir Jerman Olaf Scholz kembali menegaskan dukungannya terhadap Israel. Di sela-sela kongres Partai Sosialis Eropa (PES) di kota Malaga, Spanyol, ia menekankan pentingnya negara tersebut sebagai tempat berlindung yang aman bagi etnis Yahudi di seluruh dunia.

“Penting bagi seluruh dunia untuk mengetahui bahwa tempat ini ada. Itulah sebabnya solidaritas kita dengan Israel harus jelas," kata Scholz pada Sabtu (11/11/2023), dikutip DW.

"Serangan Hamas yang mengerikan dan biadab terhadap warga Israel, terhadap anak-anak, orang tua, anak-anak muda yang ikut serta dalam sebuah festival, itu adalah sesuatu yang tidak akan pernah kami terima," tambahnya.

Meski membela keputusan Israel membalas Hamas, Scholz tetap menyerukan jeda pertempuran di Jalur Gaza demi memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan.

1. Uni Eropa kritik tindakan Israel di Gaza

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrell, mengkritik tajam tindakan Israel di Gaza.

Dalam pesan video yang disiarkan di kongres Malaga, ia mengatakan bahwa pemutusan pasokan air, makanan, listrik dan bahan bakar ke seluruh penduduk Gaza adalah tindakan yang tidak dapat diterima.

Selain mendukung tindakan Israel melawan Hamas, ia juga menyerukan bahwa Israel menghormati hukum internasional dan berusaha meminimalkan jumlah korban sipil.

"Hal ini merupakan kepentingan Israel sendiri, karena strategi yang mengabaikan korban jiwa pada akhirnya tidak akan berhasil. Dan perdamaian adalah yang terbaik dan mungkin satu-satunya jaminan keamanan bagi Israel," kata Borell.

Baca Juga: Dialog Menteri AS-India Tegaskan Dukungan kepada Israel

2. Netanyahu tolak seruan gencatan senjata

Dilansir Associated Press, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menolak seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata. Ia mengatakan, pertempuran Israel untuk menghancurkan Hamas akan terus berlanjut dengan kekuatan penuh.

Netanyahu menjelaskan, gencatan senjata hanya akan mungkin terjadi jika 239 sandera yang disandera Hamas di Gaza dibebaskan. Ia juga menegaskan, Gaza akan didemiliterisasi dan Israel akan mempertahankan kendali keamanan di sana usai perang berakhir.

Namun, hal ini bertentangan dengan skenario pascaperang yang diajukan oleh Amerika Serikat (AS). Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan Washington menentang pendudukan Israel di Gaza dan menginginkan pemerintahan Palestina yang bersatu di Gaza serta Tepi Barat.

“Perang melawan (Hamas) sedang berlangsung dengan kekuatan penuh, dan mereka mempunyai satu tujuan, yaitu menang. Tidak ada alternatif selain kemenangan," kata Netanyahu.

3. Generator di rumah sakit Shifa telah kehabisan bakan bakar

Sementara itu, tekanan terhadap Israel semakin meningkat setelah para dokter di rumah sakit terbesar di Gaza melaporkan generator terakhir mereka telah kehabisan bahan bakar, sehingga menyebabkan enam pasien, termasuk dua anak-anak, meninggal dunia. 

Dalam beberapa hari terakhir, serangan di dekat rumah sakit Shifa dan fasilitas kesehatan lainnya di Gaza utara semakin intensif. Militer Israel menuduh Hamas mendirikan pos komando di dalam rumah sakit dan menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia. Namun, staf medis di Shifa membantah klaim tersebut dan menuduh Israel menyerang tanpa pandang bulu.

Direktur rumah sakit Shifa, Mohammed Abu Selmia, mengatakan fasilitas medis mereka telah padam pada Sabtu.

“Peralatan medis berhenti. Pasien, terutama yang berada di perawatan intensif, mulai meninggal,” katanya, seraya menambahkan bahwa pasukan Israel menembak siapa pun di luar atau di dalam rumah sakit.

Dalam sebuah postingan di media sosial X, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa mereka telah kehilangan komunikasi dengan kontak di rumah sakit Shifa.

Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, membenarkan terjadinya bentrokan di luar rumah sakit Shifa, namun membantah bahwa tempat itu dikepung. Dia mengatakan pasukannya akan membantu memindahkan bayi-bayi yang dirawat di sana pada Minggu (12/11/2023) dan berkomunikasi secara teratur dengan staf rumah sakit.

Baca Juga: Kehabisan BBM, RS Indonesia di Gaza Beroperasi dalam Kondisi Gelap

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya