Korban Kebakaran Maui: Tidak Ada Peringatan dari Otoritas

Warga mengaku tidak ada sirene atau peringatan lainnya

Jakarta, IDN Times - Tanggapan pihak berwenang terhadap kebakaran hutan di pulau Maui, Hawaii, telah membuat warga setempat geram. Pasalnya, banyak penyintas kebakaran mengaku mereka tidak mendengar sirene atau menerima peringatan apapun yang mengimbau mereka untuk bersiap-siap.

“Tidak ada peringatan. Sama sekali tidak ada. Tidak ada yang datang. Kami tidak melihat truk pemadam kebakaran atau siapa pun,” kata Lynn Robinson, dikutip dari Associated Press.

Hal senada juga diungkapkan oleh Vilma Reed. Ia mengaku tidak ada yang memberitahunya bahwa gunung dibelakang rumahnya terbakar.

"Kamu tahu kapan kami mengetahui ada kebakaran? Ketika api telah sampai di seberang jalan kami."

Reed mengatakan bahwa dia dan keluarganya kini hanya dapat mengandalkan bantuan dari orang asing setelah rumah mereka hancur dilalap api.

"Ini rumahku sekarang," katanya, menunjuk ke arah mobil tempat dia tidur bersama putrinya, cucunya, dan dua kucing peliharaan.

Menurut catatan manajemen darurat Hawaii, tidak ada indikasi bahwa sirene peringatan berbunyi. Sebaliknya, para pejabat mengirim peringatan melalui ponsel, televisi, dan stasiun radio, namun pemadaman listrik dan seluler yang meluas kemungkinan membuat jangkauannya terbatas.

Melansir NBC News, jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan telah mencapai 89 jiwa pada hari Sabtu (12/8/2023). Selain itu, 2.200 bangunan rusak atau hancur pada hari Jumat (11/8/2023), dan 2.170 hektar lahan hangus terbakar. Gubernur Hawaii, Josh Green, mengatakan kebakaran tersebut kemungkinan merupakan bencana alam terbesar dalam sejarah negara bagian Amerika Serikat (AS).

1. Pejabat sempat meremehkan bahaya kebakaran

Pihak berwenang Hawaii mengatakan mereka akan melakukan penyelidikan terkait penanganan kebakaran, setelah seorang anggota kongres mengakui bahwa para pejabat telah meremehkan bahaya tersebut.

"Kita meremehkan tingkat bahaya, kecepatan api," kata anggota Kongres Hawaii Jill Tokuda kepada CNN pada Sabtu pagi.

"Kita harus memastikan bahwa kita melakukan yang lebih baik," tambahnya.

Sementara itu, Jaksa Agung Hawaii Anne Lopez mengatakan pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap langkah-langkah yang diambil selama kebakaran hutan yang menghanguskan kota di pulau Maui.

"Departemen saya berkomitmen untuk memahami keputusan yang dibuat sebelum dan selama kebakaran hutan dan untuk membagikan hasil tinjauan ini kepada publik," kata Lopez dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Joe Biden Kerahkan Bantuan untuk Kebakaran di Hawaii

2. Api sangat sulit dikendalikan

Adapun direktur Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) Jeremy Greenberg mengatakan bahwa kebakaran baru-baru ini merupakan jenis yang sangat sulit untuk dikendalikan.

"Kita berbicara tentang jenis api yang bergerak secepat lapangan sepak bola dalam 20 detik atau kurang," katanya kepada MSNBC.

Greenberg mengatakan FEMA dan badan lainnya telah mengirimkan semua bantuan yang diperlukan oleh korban bencana, termasuk pasokan air untuk daerah-daerah di mana sumber airnya telah terkontaminasi.

Dia mengatakan FEMA, yang memiliki pusat distribusi permanen di Hawaii, juga mengirimkan lebih dari 150 karyawan ke daerah yang terdampak bencana.

Kebakaran hutan di Maui ini merupakan yang paling mematikan di AS sejak kebakaran kamp di California pada 2018 lalu, yang menewaskan sedikitnya 85 orang.

3. Belum ada korban tewas yang diidentifikasi

Melansir NBC News, Kepala Departemen Kepolisian Maui John Pelletier pada hari Sabtu mengatakan bahwa proses pencarian, pemulihan, dan identifikasi masih dalam tahap paling awal. Selain itu , korban tewas juga belum ada yang teridentifikasi

"Masing-masing dari 89 orang ini adalah John dan Jane Doe," kata Pelletier, seraya menambahkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan terus bertambah.

"Belum ada dari kita yang benar-benar tahu seberapa besar (dampak bencana). Anda menginginkannya dengan cepat, atau Anda menginginkannya dengan benar? Kami akan melakukannya dengan benar."

Pelletier mengatakan bahwa pihaknya saat ini baru melakukan proses pencarian dan pemulihan di tiga persen dari area Maui akibat kondisi panas dan lembap. Mereka juga telah mengerahkan anjing dalam misi tersebut.

"Kita hanya bisa pergi secepat binatang itu bisa pergi," tambahnya

Baca Juga: Korban Tewas Kebakaran Hawaii Jadi 88 Orang, Terparah dalam Sejarah

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya