Rusia Evakuasi 9 Ribu Anak dari Belgorod akibat Serangan Ukraina

Kloter pertama akan dievakuasi pada 22 Maret

Jakarta, IDN Times - Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov, pada Selasa (19/3/2024), mengatakan bahwa sekitar 9 ribu anak-anak akan dievakuasi dari kota Belgorod di Rusia dan wilayah sekitarnya di tengah meningkatnya jumlah serangan dari Ukraina.

Ia mengatakan, kelompok relokasi pertama terdiri dari 1.200 anak akan dievakuasi pada Jumat (22/3/2024) ke wilayah tengah Penza, Tambov dan Kaluga, dikutip dari TASS.

1. Salah satu evakuasi terbesar sejak dimulainya invasi

Rencana tersebut merupakan salah satu evakuasi terbesar yang diumumkan secara publik di wilayah Belgorod sejak perang dimulai pada Februari 2022. Sekitar seribu orang, termasuk anak-anak dan keluarga mereka, dievakuasi ke wilayah Rusia lainnya pada Juni lalu, dan terdapat laporan sporadis lainnya mengenai evakuasi selama setahun terakhir.

Gladkov mengatakan bahwa sekitar 600 orang ditempatkan di akomodasi sementara pada Senin (18/3/2024) setelah dievakuasi dari rumah mereka.

Dikutip Moskow Times, Kementerian Dalam Negeri Rusia pada Januari mengatakan bahwa mereka telah membantu mengevakuasi sekitar 2.800 anak dari wilayah Belgorod.

Baca Juga: Eks Jurnalis Rusia Ngaku Disuruh Ganggu Stabilitas Lithuania 

2. Sekitar 16 warga sipil tewas di Belgorod selama sepekan terakhir

Gladkov juga mengatakan, tiga orang terluka dalam serangan udara pada Selasa di wilayah Belgorod, termasuk seorang anak berusia 14 tahun yang sebagian anggota tubuhnya harus diamputasi. Ibunya juga terluka parah dalam serangan itu.

Ia menambahkan, total 16 warga sipil tewas dan 98 lainnya terluka akibat serangan lintas batas selama sepekan terakhir.

Pada Sabtu (16/3/2024), Gubernur Belgorod tersebut memerintahkan penutupan pusat perbelanjaan sampai Senin dan sekolah sampai Selasa karena situasi keamanan.

3. Putin ingin buat zona penyangga di Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin berencana untuk membangun zona penyangga di wilayah Kharkiv Ukraina, yang berbatasan dengan Belgorod, untuk mencegah serangan lintas batas lebih lanjut. Hal itu disampaikannya dalam dalam pidato pada Minggu (17/3/2024) usai dirinya memenangkan pemilu.

Namun, penasihat kantor kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengecam gagasan tersebut dengan menyebutnya sebagai indikasi bahwa Moskow berniat meningkatkan perang.

"Semua ini adalah bukti langsung bahwa Rusia belum siap untuk hidup dalam hubungan sosial dan politik modern, dengan mempertimbangkan hak kedaulatan absolut negara lain," katanya.

Baca Juga: NATO Desak Rusia Tolak Akui Kedaulatan Wilayah Pecahan Georgia

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya