Saat Tangis Keluarga Korban Tewas Kebakaran Apartemen Hanoi Pecah

56 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 56 orang tewas dan 37 lainnya mengalami luka-luka ketika kobaran api melahap gedung 10 lantai apartemen di Hanoi. Kebakaran bermula pada Selasa malam (12/9/2023) saat warga tertidur. Api baru berhasil dijinakkan pada Rabu pukul 2 dini hari.

Seorang pria, yang tidak menyebutkan namanya, mengatakan putrinya telah meninggal dan khawatir istrinya juga ikut menjadi korban dalam kebakaran itu.

“Saya kehilangan putri saya yang tinggal bersama ibunya. Saya kira dia (istri) juga tidak berhasil," kata pria itu sambil menangis di luar kamar mayat di barat kota Hanoi, pada Rabu (13/9/2023), dikutip CNA.

Sementara itu, sekelompok perempuan, yang duduk di lantai di luar kamar mayat, mengatakan bahwa seluruh keluarga mereka tewas.

“Mereka adalah anak dan cucu kami,” kata mereka.

Baca Juga: Kebakaran Apartemen di Vietnam Tewaskan 56 Orang

1. Pemerintah berikan kompensasi Rp23 juta bagi keluarga korban

Di sudut lainnya di kamar mayat tersebut, beberapa keluarga duduk menunggu hingga berjam-jam untuk mengambil jenazah.

Seorang pria, yang mengaku bernama Dung, mengatakan dua sepupunya yang masih muda, termasuk di antara korban tewas. Mereka datang dari kampung halaman mereka di dekat pesisir provinsi Thai Binh untuk melanjutkan pendidikan.

“Mereka kuliah di sini. Keluarga kami membelikan mereka apartemen kecil ini.

“Kami menunggu di sini untuk membawa mereka kembali ke provinsi asal kami untuk dimakamkan, tapi kami tidak tahu kapan mereka akan melepaskan jenazahnya.”

Media pemerintah melaporkan bahwa Hanoi akan memberikan sekitar 1.500 dolar AS (sekitar Rp23 juta) kepada keluarga untuk setiap orang dewasa yang meninggal. Kompensasi juga akan diberikan kepada mereka yang kehilangan anak.

Baca Juga: Kebakaran Apartemen Vietnam, Belasan Tewas Termasuk Anak-anak

2. Apartemen minim fasilitas keselamatan

Blok apartemen yang berada di gang sempit di kawasan perumahan ibu kota itu dihuni oleh sekitar 150 orang. Banyak di antara mereka datang dari provinsi lain untuk bekerja atau belajar. Adapun balkon-balkon kecil di gedung itu dikelilingi besi, sementara blok apartemennya hanya memiliki satu pintu keluar dan tidak ada tangga darurat di luar.

Tran Thi Lien, salah seorang korban selamat, membeli apartemen di lantai dua di blok tersebut delapan tahun lalu. Ia mengatakan bahwa warga telah berkali-kali meminta peralatan keselamatan kebakaran yang lebih baik.

“Mereka tetap tidak melakukannya. Ketika orang meninggal seperti ini... hal itu menyebabkan begitu banyak penderitaan," katanya.

3. Pemilik gedung telah ditahan

Sementara itu, pemilik gedung tersebut, Nghiem Quang Minh, telah ditahan atas tuduhan melanggar peraturan pencegahan kebakaran. Polisi juga telah meluncurkan penyelidikan terkait kebakaran itu, dilansir BBC.

Vietnam telah mengalami beberapa kali kebakaran mematikan dalam beberapa tahun terakhir. Tahun yang lalu, 32 orang tewas dan 17 lainnya terluka akibat kebakaran di sebuah klub karaoke di Vietnam selatan. Jendela-jendelanya ditutup rapat sehingga menghalangi jalan keluar.

Usai tragedi tersebut, perdana menteri memerintahkan inspeksi terhadap semua tempat yang berisiko tinggi.

Baca Juga: 5 Negara Bersalju yang Bebas Visa Bagi WNI, Ada Vietnam

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya