Yordania Tolak Perintah Israel untuk Pindahkan RS Lapangan di Gaza

Yordania kini sedang membangun RS lapangan di Khan Younis

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Yordania Bisher Al Khasawneh mengatakan bahwa Israel telah memerintahkan pemindahan rumah sakit lapangan Yordania di Gaza. Dalam pernyataan pada Selasa (21/11/2023), dia menegaskan pihaknya tidak akan mengindahkan perintah tersebut.

Selain itu, tentara Yordania juga memperkuat kehadirannya di sepanjang perbatasan dengan Israel. Hal itu sebagai tanda meningkatnya ketegangan antara kedua negara di tengah perang yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Juga: Yordania Khawatir Gaza Akan Menghadapi Situasi Terburuk

1. Rumah sakit lapangan Yordania dibangun di Khan Younis

Pada Senin (20/11/2023), media pemerintah melaporkan rumah sakit lapangan Yordania sedang dibangun di kota Khan Younis di selatan Gaza. RS itu akan mencakup lebih dari 40 tempat tidur rumah sakit dengan kru yang terdiri dari sekitar 200 pekerja kesehatan dan dokter.

Fasilitas tersebut akan menjadi rumah sakit lapangan kedua Yordania di Jalur Gaza. Pejabat kesehatan mengatakan bahwa rumah sakit lapangan itu juga akan dilengkapi dengan unit bedah dan akan memiliki bagian yang berfokus pada bayi baru lahir.

“Rumah sakit akan membantu dalam melakukan operasi langka seperti bedah saraf ortopedi, bedah vaskular, dan bedah anak,” kata Norhan Hamada, direktur operasi rawat jalan Kementerian Kesehatan di Gaza, dikutip The National.

“Rumah sakit ini akan terdiri dari dua bagian: satu untuk mereka yang terluka dan bagian lainnya akan memiliki 40 inkubator untuk bayi baru lahir.”

Hamada menambahkan, rumah sakit lapangan tersebut didirikan untuk membantu sektor kesehatan di Jalur Gaza yang hampir lumpuh karena kekurangan bahan bakar, pasokan medis, dan pemadaman listrik.

2. Lebih dari 13 ribu orang tewas dan 30 ribu lainnya terluka di Gaza

Menurut pejabat kesehatan di Gaza, sedikitnya 13 ribu warga Gaza, termasuk sekitar lima ribu anak-anak, telah terbunuh sejak perang Israel-Hamas dimulai.

Sementara itu, lebih dari 30 ribu lainnya terluka dan lebih dari separuh dari penduduk wilayah tersebut, yang berpopulasi 2,3 juta orang, mengungsi sejak dimulainya serangan udara Israel.

Ahmed Hassan, yang mengalami luka serius di kaki kanannya, mengatakan bahwa rumah sakit di dalam jalur Gaza tidak dapat berfungsi.

“Saya berharap rumah sakit ini dapat membantu memberikan perawatan yang tepat bagi pasien karena rumah sakit di Gaza saat ini tidak dapat melakukannya,” kata pria 33 tahun tersebut.

“Saya terluka setelah serangan bom Israel di rumah tetangga kami. Saya tidak mendapatkan perawatan yang baik karena rumah sakit penuh dengan orang-orang yang terluka dan kekurangan pasokan medis.”

Baca Juga: Serangan Israel Sasar Rumah Sakit di Gaza, Joe Biden Batal ke Yordania

3. Yordania telah mengoperasikan rumah sakit lapangan di Gaza sejak 2009

Pada Senin, sekitar 40 truk yang membawa pasokan medis untuk keperluan rumah sakit lapangan memasuki Jalur Gaza dari penyeberangan Rafah, Mesir

“Paling tidak yang bisa kami lakukan adalah membantu saudara-saudara kami di Gaza dan Palestina,” kata Putra Mahkota Yordania Al Hussein bin Abdullah, saat tiba di Mesir untuk secara pribadi mengawasi pengiriman pasokan medis tersbeut.

Tentara Yordania mengatakan, pesawat Angkatan Udara Kerajaan telah dua kali menjatuhkan pasokan medis ke rumah sakit lapangan di Gaza dengan parasut akibat tertundanya pengiriman bantuan melalui Rafah.

Sejak 2009, Yordania telah mengoperasikan rumah sakit lapangan di Gaza, yang didirikan usai perang Israel-Hamas pada 2008. Sejak itu, rumah sakit lapangan Yordania di Gaza telah menangani total 3.373.000 kasus.

Pekan lalu, tentara juga mengatakan bahwa Yordania telah mendirikan rumah sakit lapangan di Nablus, di Tepi Barat yang diduduki, di mana lebih dari 210 warga Palestina tewas dan 2.800 lainnya terluka oleh pasukan Israel, dilansir Arab News.

Baca Juga: 4 WNI Berhasil Dievakuasi dari Israel ke Yordania

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya