Presiden AS ke-46 Joe Biden terima vaksin COVID-19 (instagram.com/joebiden)
Terkait izin penggunaan vaksin, dalam pengumuman Jumat, 11 Juni 2021, FDA mengizinkan penggunaan dua batch vaksin Johnson & Johnson yang diproduksi Emergent BioSolutions Inc, yang jumlahnya sekitar 10 juta dosis.
Keputusan FDA tersebut merupakan perkembangan signifikan, mengingat belum ada satu pun dosis vaksin COVID-19 Johnson & Johnson yang dapat digunakan dari fasilitas itu yang telah disetujui.
“Sebelum membuat keputusan ini, FDA melakukan tinjauan menyeluruh terhadap catatan fasilitas dan hasil pengujian kualitas yang dilakukan oleh produsen. Berdasarkan tinjauan ini dan mempertimbangkan darurat kesehatan masyarakat COVID-19 saat ini, FDA menyimpulkan bahwa batch ini cocok untuk digunakan,” kata FDA dalam sebuah pernyataan.
FDA juga mengatakan keputusannya memungkinkan dosis Johnson & Johnson untuk digunakan di Amerika Serikat atau diekspor. Lembaga itu juga mengatakan merevisi surat otorisasi untuk vaksin Johnson & Johnson untuk membantu memfasilitasi potensi ekspor ke negara lain.
“Tindakan ini mengikuti tinjauan catatan yang ekstensif, termasuk riwayat produksi fasilitas dan pengujian yang dilakukan untuk mengevaluasi kualitas produk,” kata Peter Marks, direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi FDA dalam sebuah pernyataan.
“Peninjauan ini telah dilakukan sementara Emergent BioSolutions bersiap untuk melanjutkan operasi manufaktur dengan tindakan korektif untuk memastikan kepatuhan dengan persyaratan praktik manufaktur yang baik dari FDA saat ini,” kata dia.
Di AS secara keseluruhan, sebanyak 64 persen orang dewasa telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19 dan sekitar 53 persen telah divaksinasi lengkap. Presiden Joe Biden telah menetapkan target 70 persen orang dewasa AS mendapatkan setidaknya satu suntikan vaksin COVID-19 pada 4 Juli, tetapi AS mungkin tidak mencapai tujuan itu pada kecepatan vaksinasi saat ini.