Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban. (facebook.com/orbanviktor)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Hungaria Péter Szijjártó, pada Senin (14/10/2024), mengecam Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris usai mengkritisi Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban. Ia menyebut pemimpin sayap kanan itu sebagai seorang diktator. 

Beberapa bulan terakhir, hubungan Hungaria-AS memanas imbas pemerintahan Orban yang disebut dekat dengan Rusia di tengah berkecamuknya perang di Ukraina. Selain itu, pemerintahan Orban terus memblokir bantuan militer Uni Eropa (UE) ke Ukraina. 

1. Sebut Harris tidak menghargai rakyat Hungaria

Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto. (facebook.com/szijjarto.peter.official)

Szijjarto menyebut pernyataan Harris terhadap PM Orban tidak dapat diterima. Ia mengungkapkan bahwa komentar dari Wapres AS tersebut tidak menghargai pemerintahan beserta rakyat Hungaria.

"Kami selalu menunjukkan penghormatan terhadap rakyat Amerika dan kami berharap penghormatan AS kepada rakyat kami. Pernyataan seperti ini menunjukkan kurangnya penghormatan yang tidak dapat diterima, terutama di dalam sekutu sendiri," terang Szijjarto, dikutip Daily News Hungary.

Sementara itu, ia menambahkan komentar semacam itu akan berdampak pada hubungan AS-Hungaria. Ia memperingatkan jika Harris menjadi presiden pada periode ke depan, maka hubungan kedua negara terancam tidak akur. 

PM Orban selama ini sudah menyatakan dukungan penuh terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS pada pilpres mendatang. Ia pun sudah beberapa kali bertemu dengan Trump dan menyebutnya dapat mengakhiri perang di Ukraina. 

2. Klaim Hungaria akan menjadi penengah AS-UE jika Trump meneng pilpres

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di