Arab Saudi Usir Dubes dan Larang Impor Lebanon

Komentar menteri Lebanon buat Arab Saudi marah

Jakarta, IDN Times - Arab Saudi pada hari Jumat (29/10/2021) memerintahkan duta besar Lebanon untu segera meninggalkan Arab Saudi dalam waktu 48 jam dan melarang warganya berpergian ke Lebanon. Selain itu Arab Saudi juga memutuskan melarang semua impor Lebanon. 

Tindakan keras Arab Saudi ini dilakukan setelah Menteri Informasi Lebanon, George Kordahi pada beberapa hari yang lalu mengkritik operasi militer koalisi pimpinan Arab Saudi di Yaman.

1. Komentar yang membuat Arab Saudi marah

Melansir dari BBC, Kordahi dalam sebuah wawancara yang ditayangkan awal pekan ini, tapi direkam pada bulan Agustus, sebelum dia menjabat sebagai menteri, mengatakan pasukan koalisi Arab Saudi merupakan agresor dalam perang di Yaman melawan Houthi. Kordahi menyebut perang itu sia-sia dan Houthi hanya membela diri dari serangan.

Arab Saudi bersama koalisinya telah memerangi Houthi di Yaman selama tujuh tahun. Operasi milter itu telah menghadapi kritik internasional atas dugaan adanya kekejaman di Yaman.

Arab Saudi juga memanggil duta besarnya di Lebanon untuk berkonsultasi. Dewan Kerjasama Teluk, yang terdiri dari enam negara ini, termasuk Arab Saudi mengecam pernyataan Kordahi. Bahrain juga memutuskan mengusir duta besar Lebanon dan telah berkonsultasi dengan duta besarnya. Uni Emirat Arab dan Kuwait mengikuti langkah meminta tanggapan duta besar mereka untuk Lebanon.

Pemerintah Lebanon menanggapi komentar Kordahi dengan mengatakan pernyataan Kordahi tidak mencerminkan pandangan pemerintah Lebanon.

2. Kordahi mendapat tekanan mundur

Baca Juga: Arab Saudi Umumkan Target Emisi Nol Karbon Pada 2060

Melansir dari Reuters, konflik terbaru dengan Arab Saudi ini menjadi tantangan pemerintah Lebanon pimpinan Perdana Menteri Najib Mikati, yang saat ini tengah berjuang menghadapi krisis politik atas pertikaian seputar penyelidikan ledakan pelabuhan Beirut.

Kantor perdana menteri memberitahu bahwa Mikati telah menghubungi Kordahi pada Jumat Malam, dia meminta menteri itu untuk mengutamakan kepentingan nasional dan mengambil keputusan yang tepat agar bisa memperbaiki hubungan dengan Arab Saudi.

Mikati mengatakan dia kecewa dengan keputusan Arab Saudi dan akan berusaha memperbaiki hubungan. Mikati sebelumnya telah menegaskan komitmen pemerintahnya untuk membangun hubungan baik dengan Arab Saudi dan menyerukan negara-negara Arab untuk membantu mengatasi krisis.

Perselisihan ini dilaporkan telah memberikan tekanan kepada Kordahi untuk segera meninggalkan jabatannya demi menghindari perpecahan yang lebih meluas, tapi Kordahi dilaporkan tidak akan mengundurkan diri atas insiden itu.

3. Arab Saudi banyak bertikai dengan Lebanon

Melansir dari Al Jazeera, selama setahun terakhir hubungan Arab Saudi dengan Lebanon semakin memburuk yang disebabkan oleh beberapa hal. Arab Saudi pada hari Rabu menetapkan lembaga keuangan Hizbullah Al-Qard Al-Hassan sebagai "entitas teroris".

Arab Saudi juga telah memberlakukan larangan impor semua produk dari Lebanon. Produk pertanian Lebanon sejak April telah dilarang oleh Arab Saudi karena ada kasus penyelundupan lima juta pil narkoba, yang ditemukan dalam pengiriman buah delima ke pelabuhan di Jeddah.

Pernyataan Arab Saudi pada hari Jumat terkait dengan larangan impor mengatakan Lebanon telah gagal mencegah langkah-langkah untuk menghentikan penyelundupan obat-obatan ke Arab Saudi.

Pada bulan Mei, Menteri Luar Negeri Lebanon, Charbel Wehbe mengundurkan diri setelah mengatakan negara-negara Teluk berada di balik kebangkitan ISIS.

Hubungan antara Lebanon dan Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir juga memburuk disebabkan Hizbullah yang didukung Iran, yang juga mendukung Houthi di Yaman, telah tumbuh kuat di Lebanon.
Kordahi adalah anggota blok politik yang bersekutu dengan Hizbullah. Pernyataan Kordahi mendapat dukungan dari Hizbullah. Arab Saudi telah menetapkan Hizbullah sebagai organisasi teroris.

Baca Juga: Newcastle United Resmi Diakuisisi Konsorsium Arab Saudi

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya