Ekuador Pindahkan Bos Geng Pembunuh Capres Villavicencio 

Calon presiden yang tewas pernah diancam akan dibunuh

Jakarta, IDN Times - Otoritas Ekuador melakukan operasi pemindahan penahanan Jose Adolfo Macias, pemimpin geng kriminal Los Choneros, pada Sabtu (12/8/2023). Dia juga dikenal sebagai "Fito" dan telah dijatuhi hukuman 34 tahun penjara atas kejahatan terorganisir, perdagangan narkoba, dan pembunuhan.

Bos geng itu telah dikaitkan dengan pembunuhan terhadap kandidat presiden Fernando Villavicencio, yang tewas ditembak pada Rabu (9/8/2023). Dia dituduh telah mengirimkan ancaman pembunuhan terhadap Villavicencio.

1. Dipindahkan ke penjara dengan keamanan maksimum

Ekuador Pindahkan Bos Geng Pembunuh Capres Villavicencio Ilustrasi penjara. (Pexels.com/Ron Lach)

Dilansir DW, untuk mengamankan pemindahan Macias dari penjara 8 di Guayaquil, pihak berwenang mengerahkan hampir 4 ribu polisi dan tentara. Pasukan keamanan juga membawa senjata berat. Dalam proses pemindahan petugas telah menyita senjata, amunisi, dan bahan peledak.

Presiden Ekuador Guillermo Lasso mengatakan, ketua geng itu telah dipindahkan ke La Roca, penjara dengan keamanan maksimum 150 orang yang merupakan bagian dari kompleks yang sama.

Dia mengatakan, relokasi itu dimaksudkan untuk keselamatan warga dan tahanan. Lasso telah menyalahkan pelaku kejahatan terorganisir atas pembunuhan Villavicencio.

Terkait pembunuhan itu, enam orang Kolombia telah ditangkap. Sementara yang ketujuh tewas dalam baku tembak. Pihak berwenang belum mengatakan siapa yang menyewa dan membayar pembunuh bayaran tersebut.

Istri Villavicencio, Veronica Sarauz, menganggap negara bertanggung jawab atas kematian suaminya.

Baca Juga: Ekuador Tangkap 6 Warga Kolombia Pelaku Pembunuhan Villavicencio

2. Dituduh mengancam calon presiden

Villavicencio mengatakan, utusan dari Macias telah menghubunginya dan mengancam akan membunuhnya jika terus menyinggung Los Choneros. Villavicencio percaya dukungan populer akan membuatnya tetap aman.

"Kamu adalah rompi anti peluru saya. Saya tidak membutuhkannya. Kamu adalah orang-orang pemberani dan saya sama pemberaninya dengan kamu. Bawa para gembong narkoba. Bawa pembunuh bayaran," kata Villavicencio dalam pertemuan publik di kota Chone, jantung wilayah Los Choneros.

Dilansir BBC, Villavicencio dalam kampanyenya berfokus pada korupsi dan narkoba. Dia adalah satu-satunya kandidat yang menuduh adanya hubungan antara kejahatan terorganisir dan pejabat Ekuador.

Kematiannya telah mengejutkan karena sebagian besar Ekuador selama beberapa dekade telah terhindar dari kekerasan geng narkoba, perang kartel, dan korupsi yang telah merusak banyak tetangganya. Namun, dalam beberapa tahun terakhir kejahatan telah meningkat di negara itu didorong oleh pertumbuhan kartel narkoba Kolombia dan Meksiko.

Sehari sebelum pembunuhan, Villavicencio mengadu ke Kantor Kejaksaan Umum tentang dugaan penyimpangan dalam kontrak minyak yang dinegosiasikan selama pemerintahan mantan presiden Rafael Correa yang telah merugikan negara hingga 9 miliar dolar AS (Rp137,9 triliun).

3. Penganti calon presiden yang dibunuh

Villavicencio adalah salah satu dari delapan kandidat yang mencalonkan diri sebagai presiden. Dia kandidat dari Gerakan Membangun Ekuador. Setelah kematiannya, wakilnya akan maju sebagai calon presiden dalam pemilihan pada 20 Agustus.

"Gerakan itu akan menggantikan tiket presiden dengan menempatkan Andrea Gonzalez sebagai presiden," kata Gerakan Membangun Ekuador.

Gonzalez diperkirakan bakal menghadiri debat presiden di Quito. Dia berfokus pada perlindungan lingkungan, khususnya yang berkaitan dengan lautan dan hutan bakau, serta memerangi perdagangan satwa liar dan penggundulan hutan.

"Nama calon wakil presiden akan diumumkan dalam beberapa jam ke depan dan akan dipilih di antara orang-orang paling tepercaya yang telah berbagi perjuangan dengan kawan Fernando Villavicencio," kata partai itu.

Sementara surat suara telah dicetak, menurut undang-undang suara untuk Villvicencio akan secara otomatis dialihkan ke Gonzalez.

Baca Juga: Ekuador Umumkan Keadaan Darurat Usai Kandidat Presiden Tewas Ditembak

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya