Jerman Dakwa Mantan Polisi Stasi Pembunuhan di Berlin Pada 1974

Terdakwa diduga diperintah membunuh korban

Jakarta, IDN Times - Seorang mantan anggota polisi rahasia Jerman Timur, Stasi, didakwa melakukan pembunuhan pada Kamis (12/10/2023). Kasus pembunuhan yang dituduhkan ini terjadi di perbatasan Berlin Timur pada tahun 1974.

Penuntutan ini dilakukan setelah terdapat bukti bahwa pembunuhan tersebut sangat serius. Selain itu berdasarkan undang-undang pembatasan Jerman, kasus tersebut masih dapat diadili.

1. Terancam hukuman penjara seumur hidup

Jerman Dakwa Mantan Polisi Stasi Pembunuhan di Berlin Pada 1974Ilustrasi penjara. (Unsplash.com/Umanoide)

Dilansir DW, kantor kejaksaan mengatakan telah mendakwa seorang pria berusia 79 tahun dari Leipzig atas pembunuhan terhadap pria Polandia di perbatasan Berlin Timur pada Maret 1974. Terdakwa pada saat kejadian masih berusia 31 tahun dan bekerja sebagai anggota kelompok operasional Stasi.

Kasus ini awalnya dianggap tidak memenuhi kriteria terhadap pembunuhan, sehingga tidak dapat dituntut setelah melewati 30 tahun, tapi kemudian jaksa menemukan bukti kasus ini dari dokumen Stasi. Jaksa kemudian membawa kasus ini sebagai tuduhan pembunuhan berbahaya ke pengadilan regional Berlin.

Dakwaan tersebut awalnya didasarkan pada hukum pidana Jerman Timur pada saat kejahatan tersebut terjadi, yang bahkan mengatur hukuman mati dalam kasus pembunuhan berbahaya. Namun, sesuai ketentuan hukum pidana peralihan pasca reunifikasi, tersangka bisa terancam hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah.

Baca Juga: Senator AS Bob Menendez Dituduh Sebagai Agen Asing untuk Mesir

2. Korban dibunuh dengan ditembak di punggung

Jerman Dakwa Mantan Polisi Stasi Pembunuhan di Berlin Pada 1974Ilustrasi penembakan. (Pexels.com/Skitterphoto)

Jaksa penuntut umum mengatakan bahwa korban merupakan orang Polandia yang memasuki kedutaan negaranya di Berlin Timur, dengan membawa bom tiruan. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk memaksa diizinkan melintasi Tembok Berlin agar dapat mencapai Jerman Barat.

Stasi dikatakan telah memutuskan untuk mengizinkan pria tersebut melewati tembok, tapi pada saat yang sama menyuruh pria yang didakwa ini membunuh pria Polandia tersebut.

“Ketika pria berusia 38 tahun itu melewati pos pemeriksaan terakhir pada sore hari, terdakwa dikatakan telah membunuhnya dengan tembakan tepat di punggung dari tempat persembunyiannya,” kata kantor kejaksaan.

Stasi terkenal karena pengawasannya terhadap warga Jerman Timur, banyak di antara mereka yang dipaksa untuk memata-matai satu sama lain.

3. Petugas patroli tembok dapat menembak orang yang melarikan diri

Jerman Dakwa Mantan Polisi Stasi Pembunuhan di Berlin Pada 1974Potret Tembok Berlin. (Unsplash.com/Luis Diego Hernández)

Dilansir BBC, pembangunan Tembok Berlin pada tahun 1961 dilakukan sebagai penghalang bagi warga Jerman Timur untuk melarikan diri ke Barat. Warga negara asing diperbolehkan menyeberang dengan membawa dokumen yang sesuai.

Tembok tersebut dijaga oleh petugas bersenjata yang diperintahkan untuk menembak orang yang melarikan diri. Meski ada larangan, warga masih berusaha menyelamatkan diri dengan memanjat atau membuat terowongan di bawahnya.

Tembok itu akhirnya runtuh pada tahun 1989, ketika dirobohkan secara dramatis setelah penjaga perbatasan diberi perintah untuk mengizinkan orang untuk menyeberang. Rezim komunis pada saat itu sedang dalam krisis.

Baca Juga: Presiden Terpilih Guatemala Desak agar Jaksa Agung Dipecat

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya