Junta Niger Klaim Presiden yang Digulingkan Berusaha Kabur

Mantan presiden dan keluarganya ditahan sejak akhir Juli

Jakarta, IDN Times - Junta militer Niger mengklaim telah menggagalkan upaya Mohamed Bazoum, presiden yang mereka lengserkan, untuk melarikan diri dari tahanan pada Kamis (19/10/2023). Junta mengatakan mereka yang terlibat dalam upaya itu telah ditangkap. 

Bazoum telah menjadi tahanan rumah bersama istri dan putranya sejak mengalami kudeta pada 26 Juli. Pengacarannya menyebut penahanan itu ilegal dan telah menyerukan  pembebasannya segera.

Baca Juga: Niger Blokir Pesawat Komersial Prancis Masuki Wilayah Udaranya

1. Berusaha kabur dengan helikopter

Junta Niger Klaim Presiden yang Digulingkan Berusaha KaburIlustrasi helikopter. (Unsplash.com/Phil W)

Dilansir BBC, Amadou Abdramane, juru bicara militer, mengatakan upaya melarikan diri itu terjadi sekitar pukul 03.00 pada hari Kamis.

“Presiden terguling Mohamed Bazoum dan keluarganya, dua juru masaknya dan dua petugas keamanan, mencoba melarikan diri dari tempat penahanannya,” kata Abdramane.

Abdramane mengatakan bahwa aktor utama dan beberapa kaki tangan dalam upaya tersebut telah ditangkap.

Juru bicara itu menjelaskan bahwa mereka berusaha kabur ke tempat persembunyian di pinggiran ibu kota Niamey, yang kemudian pelarian akan dilajutkan dengan helikopter milik kekuatan asing menuju Nigeria. Dia mengecam tindakan itu sebagai sikap tidak bertanggung jawab Bazoum.

Tidak jelas di mana mantan presiden tersebut dan anggota kelompok lainnya ditahan. Investigasi terhadap dugaan upaya melarikan diri telah diluncurkan.

Baca Juga: Niger Rayakan Penarikan Pasukan Prancis: Ini Kemenangan!

2. Klaim junta diragukan

Junta Niger Klaim Presiden yang Digulingkan Berusaha KaburMohamed Bazoum, presiden Niger yang digulingkan militer. (Twitter.com/Mohamed Bazoum)

Dilansir Associated Press, sehari setelah klaim junta, pengacara Bazoum mengatakan seorang dokter tidak diberi akses ketika mencoba membawakan makanan untuk keluarga tersebut.

“Otoritas militer tidak hanya harus memberi kami bukti bahwa Presiden Bazoum dan keluarganya masih hidup, tapi yang terpenting, mereka harus segera membebaskan mereka. Tidak masuk akal menuduh seseorang melarikan diri,” kata Reed Brody, salah satu pengacara Bazoum.

Sejak ditahan oleh militer Bazoum hanya terlihat beberapa kali, tetapi dia tetap menjaga komunikasi dengan orang-orang terdekatnya. Dua orang yang memiliki hubungan langsung dengannya mengatakan dia belum terdengar kabarnya sejak Rabu malam.

Meskipun keberadaan Bazoum dan keluarganya masih belum jelas, para ahli di Niger mengatakan sangat tidak masuk akal bahwa dia berupaya melarikan diri.

“Mengingat betapa baiknya penjagaan Bazoum dan keluarganya serta keamanan di sekitar istana presiden, sulit membayangkan pelarian dalam skenario apa pun, apalagi yang melibatkan helikopter yang berencana mendarat di pinggiran Niamey, seperti yang dituduhkan (junta) dalam pernyataan mereka,” kata Andrew Lebovich, peneliti di Clingendael Institute.

Namun, hal ini terjadi dalam konteks meningkatnya ketegangan sosial dan politik dan transisi tampaknya terhenti di sejumlah bidang, katanya.

3. Niger telah mengusir pasukan Prancis

Junta Niger Klaim Presiden yang Digulingkan Berusaha KaburIlustrasi tentara. (Pexels.com/Pixabay)

Niger adalah negara di wilayah Sahel, sabuk tanah semi-kering yang membentang dari Samudera Atlantik hingga Laut Merah, tepat di sebelah selatan Gurun Sahara. Wilayah ini telah diganggu oleh para pemberontak dan juga mengalami masalah kudeta oleh militer, yang juga terjadi di Burkina Faso dan Mali.

Seperti di Mali, junta Niger telah memerintahkan pasukan Prancis yang yang membantu melawan pemberontak meninggalkan negara tersebut. Konvoi pertama pasukan Prancis dari Niger tiba di negara tetangga Chad pada Kamis setelah perjalanan sembilan hari.

Amerika Serikat telah secara resmi menyatakan bahwa penggulingan Bazoum adalah sebuah kudeta, dan menangguhkan bantuan dan pelatihan militer.

Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (Ecowas) telah menetapkan batas waktu untuk para pemimpin kudeta untuk mundur dan akan melakukan intervensi militer jika melewati batas itu. Namun, ancaman intervensi militer tidak ditindaklanjuti dan junta terus mengabaikan tuntutan kebebasan presiden.

Baca Juga: 29 Tentara Niger Dibunuh Teroris di Dekat Perbatasan Mali

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya