Kasus Naik, Los Angeles Kembali Wajibkan Pakai Masker

Mulai berlaku sebelum Sabtu tengah malam

Los Angeles, IDN Times - Negara bagian California di Amerika Serikat (AS) telah membuka kembali ekonominya pada 15 Juni dan menghilangkan batas kapasitas, jarak sosial termasuk membebaskan penggunaa masker di kota terbesarnya Los Angeles. 

Namun, pada hari Kamis (15/7/2021) Los Angeles telah mengumumkan akan kembali mewajibkan warga memakai masker karena peningkatan kasus positif.

1. Los Angeles mencatat 1000 kasus baru dalam seminggu terakhir

Kasus Naik, Los Angeles Kembali Wajibkan Pakai MaskerIlustrasi virus corona. (Unsplash.com/Fusion Medical Animation)

Dilansir Associated Press, pengumuman masker yang kembali wajib disampaikan oleh Dr. Muntu Davis, petugas kesehatan masyarakat Los Angeles. Perintah kesehatan masyarakat akan mulai berlaku sebelum Sabtu tengah malam. Davis tidak sepenuhnya merinci apa yang akan menjadi beberapa pengecualian untuk aturan masker, tapi orang boleh melepas masker mereka saat makan dan minum di restoran.

Wilayah Los Angeles selama seminggu terakhir telah mencatat lebih dari 1.000 kasus baru setiap harinya. Pada hari Kamis, ada 1.537 kasus baru, dan rawat inap kini telah mencapai 400. Banyak di antara kasus baru adalah varian Delta yang sangat menular yang telah berkembang pesat di California.

Peningkatan saat ini terjadi setelah musim dingin di mana Los Angeles mengalami lonjakan besar dalam infeksi dan kematian, dengan rumah sakit yang dipenuhi pasien COVID-19 dan ambulans yang menganggur di luar, menunggu tempat tidur dibuka.

Saat ini rawat inap di negara bagian California berada di atas 1.700, level tertinggi sejak April. Lebih dari 3.600 kasus dilaporkan pada Kamis, terbesar sejak akhir Februari, tetapi jauh dari puncak musim dingin yang melihat rata-rata lebih dari 40 kasus per hari.

Mengutip The Gurdian,  peningkatkan kasus yang juga menonjol di California terjadi di Santa Rosa, sebuah kota di utara negara bagian itu, setidaknya 59 penduduk di tempat penampungan tunawisma dinyatakan positif minggu ini, setengah dari mereka telah divaksinasi. Sembilan orang telah dirawat di rumah sakit, tapi empat telah dipulangkan.

2. Wilayah lainnya yang juga mewajibkan masker 

Kasus Naik, Los Angeles Kembali Wajibkan Pakai MaskerIlustrasi orang yang memakai masker. (Unsplash.com/Julian Wan)

Baca Juga: Biden Nominasikan Wali Kota Los Angeles Sebagai Dubes India

Dilansir Reuters, kota lainnya di California juga bergulat dengan lonjakan kasus virus corona varian Delta. Pada hari Kamis ibu kota negara bagian itu, Sacramento dan wilayah Fresno merekomendasikan agar masker dipakai di dalam ruangan bahkan oleh orang-orang yang divaksinasi.

"Semua orang, termasuk mereka yang divaksinasi, harus waspada terhadap situasi berisiko tinggi termasuk berada di dalam ruangan, di keramaian, dan di sekitar individu yang tidak divaksinasi dan membuka masker dan mempertimbangkan untuk mengenakan penutup wajah dalam pengaturan ini," kata dokter kesehatan masyarakat Fresno, Dr. John Zweifler.

Awal pekan ini wilayah Yolo di California juga merekomendasikan penggunaan masker di dalam ruangan. Sedangkan di luar California di Springfield, Missouri, anak-anak dan guru diharuskan memakai masker selama sekolah musim panas.

Peningkatan penularan virus corona yang tinggi di banyak negara bagian, termasuk di Missouri, Mississippi, Florida, Nevada, dan Utah.

3. San Francisco memiliki tingkat vaksinasi paling tinggi di negara bagian California

Kasus Naik, Los Angeles Kembali Wajibkan Pakai MaskerIlustrasi petugas medis yang sedang memberikan vaksin COVID-19. (Unsplash.com/Steven Cornfield)

Dilansir Reuters, petugas kesehatan di Sacramento, Olivia Kasirye menyerukan agar orang-orang divaksin. Dia menyampaikan bahwa perlindungan terbaik saat ini adalah vaksin. Vaksin untuk anak 12 tahun telah disetujui dan tersedia. Di Los Angeles, hanya 0,09 persen kasus baru di antara orang-orang yang telah divaksinasi.

Dilansir Associated Press, presiden University of California, Michael V. Drake menyampaikan bahwa mahasiswa dan staf harus divaksinasi untuk semester mendatang. Mereka yang tidak divaksin tanpa pengecualian yang disetujui akan dilarang mengikuti kelas tatap muka, acara dan fasilitas kampus, termasuk tempat tinggal. Keputusan itu muncul setelah konsultasi dengan para ahli penyakit menular universitas dan meninjau bukti dari studi tentang bahaya COVID-19 dan varian yang muncul seperti varian Delta.

Di California total 20 juta orang telah menerima vaksin dan wilayah San Francisco menjadi wilayah dengan tingkat vaksinasi keseluruhan tertinggi di negara bagian terpadat di AS itu. Setidaknya 83 persen dari penduduk dan warga lanjut usia telah menerima setidaknya satu dosis.

Kasus yang meningkat saat ini di antara yang tidak divaksinasi. Orang kulit hitam dan Latin mendapat suntikan pada tingkat yang lebih rendah daripada yang lain. Wali Kota San Fransisco, London Breed telah mendesak mereka untuk mendapatkan vaksin. Dia pada hari Kamis menyampaikan bahwa setiap orang yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 di San Francisco tidak divaksinasi, sebagian besar adalah orang Afrika-Amerika.

Pengawas San Francisco, Shamann Walton telah mengatakan bahwa jumlah kasus tertinggi yang belum divaksin berada di distrik Bayview, lingkungan yang sebagian besar ditinggali warga berkulit hitam.

Baca Juga: Los Angeles Clippers dan Milwaukee Bucks Pecah Telur

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya