Mozambik Bunuh 3 Pemimpin Teroris ISIS di Cabo Delgado
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Mozambik mengumumkan tentara telah membunuh pemimpin pemberontak yang terkait teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di provinsi Cabo Delgado pada Jumat (25/8/2023). Pelaku teroris itu dikenal sebagai Bonomade Machude Omar, juga dikenal sebagai Abu Sulayfa Muhammad dan Ibn Omar.
Beberapa hari lalu, tepatnya pada Rabu (23/8/2023), tentara Mozambik juga dilaporkan telah berhasil membunuh dua pemimpin senior teroris di provinsi Cabo Delgado dalam baku tembak.
Baca Juga: Didukung Presiden Jokowi, Pertamina Ekspansi ke Mozambik
1. Teroris yang dibunuh ditetapkan sebagai pemimpin teroris oleh AS
Dilansir Reuters, Kementerian Pertahanan mengatakan Omar telah memimpin operasi teroris yang terkonsentrasi di provinsi Cabo Delgado sejak pemberontakan pecah pada 2017 di Mozambik. Dia dilaporkan tewas bersama dua rekannya.
Secara terpisah, Presiden Mozambik Filipe Nyusi mengatakan Omar dibunuh pada 22 Agustus, tapi dia memperingatkan bahwa perang melawan pemberontakan masih belum berakhir.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah menetapkan Omar sebagai pemimpin teroris pada Agustus 2021, yang disebut sebagai kepala departemen militer dan urusan luar negeri kelompok ISIS-Mozambik. Dia dituduh bertanggung jawab atas serangan di Cabo Delgado, termasuk di sebuah hotel di kota Palma pada Maret 2021.
Baca Juga: Mozambik dan Swiss Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB untuk Pertama Kali!
2. Tentara juga membunuh dua pemimpin teroris lainnya
Editor’s picks
Dilansir Africa News, Angkatan Pertahanan Mozambik (FDAM) mengatakan kedua pemimpin teroris itu dibunuh setelah terlibat baku tembak dengan tentara. Serangan diawali dengan pemberontak menyergap tentara, tapi salah satu kendaraan mereka terguling di jembatan dan terbakar.
“Teroris Abu Kital, yang menjabat wakil komandan operasi kelompok teroris Al Sunna Wall Jamat, ditembak mati,” kata FDAM.
Militer mengatakan bahwa pemimpin pejuang jihad lainnya yang tewas adalah Ali Mahando, yang memegang tanggung jawab penting dalam kelompok teroris.
Insiden itu terjadi pada 22 Agustus, bertepatan dengan pembunuhan terhadap Omar oleh tentara. Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa telah membunuh Abu Kital.
Pemberntokan di Provinsi Cabo Delgado yang berpenduduk mayoritas Muslim telah telah merenggut sedikitnya 4.737 nyawa, hampir setengah dari mereka adalah warga sipil, menurut organisasi pemantau konflik ACLED, dan sekitar satu juta penduduk harus meninggalkan rumah mereka.
3. Proyek gas Prancis dihentikan akibat serangan teroris
Perusahaan energi Perancis TotalEnergies sejak 2021 telah menangguhkan proyek gas senilai 20 miliar dolar AS (Rp305,9 triliun) di Cabo Delgado. Penangguhan itu dilakukan setelah serangan pemberontak di Palma.
Pada Februari, perushaan Prancis itu mengatakan bahwa situasi di Cabo Delgado telah membaik secara signifikan setelah negara-negara Afrika mengerahkan pasukan untuk membantu menumpas pemberontakan.
Sejak Juli 2021, ribuan tentara dari Rwanda dan Komunitas Pembangunan Afrika Selatan telah dikerahkan untuk mendukung tentara Mozambik, dan sejak itu membantu mendapatkan kembali kendali atas sebagian besar Cabo Delgado.
Pada Mei, Presiden Nyusi menyatakan bahwa kondisinya sudah matang untuk dimulainya kembali proyek di Cabo Delgado, tapi TotalEnergies belum menetapkan kapan akan melanjutkan proyek tersebut.
Baca Juga: Eks Menteri Mozambik Diekstradisi ke AS untuk Diadili Kasus Korupsi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.