Prancis dan Jerman Sepakat Kembangkan Tank Baru

Tank baru akan mengantikan Leopard 2 dan Leclerc

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius dan Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu menandatangani kesepakatan pengembangan tank baru pada Jumat (26/4/2024). Proyek senjata ini diyakini akan menjadi pilar utama pertahanan darat mereka.

Tank generasi baru ini dikenal sebagai Main Ground Combat System (MGCS). Tank ini dimaksudkan untuk menggantikan Leopard 2 milik Jerman dan Leclerc milik Prancis, dan diharapkan siap antara tahun 2035 atau 2040.

1. Proyek tank buat Prancis dan Jerman unggul dari Amerika

Prancis dan Jerman Sepakat Kembangkan Tank BaruTank. (Unsplash.com/Gabriel Lenca)

Dilansir RFI, Pistorius dalam keterangan bersama dengan Lecornu mengatakan, kesepakatan itu terjalin setelah negosiasi intens. Kontrak rinci harus diselesaikan pada awal tahun depan.

"Tank-tank baru ini akan menggabungkan kekuatan senjata generasi berikutnya, peperangan elektronik, kecerdasan buatan, serta senjata laser dan energi terarah,” kata menteri Prancis.

Lecornu meyakini proyek ini akan membuat negaranya dan Jerman memiliki keunggulan dibandingkan Amerika Serikat, yang masih belum mulai memikirkan masa depan tank Abrams miliknya. Dia juga menyampaikan Rusia masih mengalami beberapa kegagalan dalam pengembangan tank.

Baca Juga: AS Terang-terangan Kecam China soal Dukungan Militer Rusia

2. Kedua negara setuju pembagian tugas proyek

Dilansir DW, Pistorius menggambarkan perjanjian itu pada prinsipnya sebagai sesuatu yang bersejarah.

“Kami telah menyetujui pembagian seluruh tugas untuk proyek besar ini,” katanya.

Jerman mengatakan, masih ada jalan panjang sampai produksi benar-benar dimulai. Dia mengatakan kontrak dengan industri diperkirakan akan selesai pada akhir tahun ini, dan yakin anggota parlemen Jerman akan menyetujui skema tersebut.

Lecornu, menyebut KNDS, Rheinmetall, dan Thales sebagai perusahaan yang kemungkinan besar akan berkontribusi pada tank masa depan. KNDS adalah induk perusahaan hasil penggabungan Nexter dari Prancis dan Krauss-Maffei-Wegmann dari Jerman, yang masing-masing membuat Leclerc dan Leopard.

Kedua negara itu juga menyetujui pembagian tugas dan kontrak untuk proyek tersebut. Dua dari delapan pilar proyek ini akan dipimpin oleh Jerman, dua lainnya oleh Paris, sedangkan empat pilar lainnya akan dipimpin bersama.

3. Proyek senjata tempur

Prancis dan Jerman Sepakat Kembangkan Tank BaruIlustrasi pesawat tempur. (Unsplash.com/John Torcasio)

Tidak lama setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron terpilih pada 2017, ia dan Angela Merkel, kanselir Jerman saat itu, menyetujui daftar proyek persenjataan bersama yang menelan biaya lebih dari 100 miliar euro (Rp173,8 triliun).

MGCS adalah proyek industri senjata besar kedua antara kedua negara Eropa tersebut, yang sebelumnya telah berencana untuk membangun jet tempur generasi berikutnya Future Combat Air System (FCAS), serta sistem drone.

Proyek MGCS tidak hanya mencakup pengembangan tank tempur, tetapi juga serangkaian sistem dan kendaraan yang dibangun dari platform tersebut.

Jerman diharapkan memainkan peran utama dalam pengembangan MGCS, sementara Prancis memimpin pengembangan FCAS. Namun, persaingan industri dan perbedaan kepentingan politik sangat membebani proyek MGCS.

Baca Juga: Jerman Tidak Akan Deportasi Warga Ukraina yang Paspornya Habis

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya