Pria Inggris Didakwa karena Aktivitas yang Menguntungkan Rusia

Terdakwa dituduh terkait dengan tentara bayaran Rusia

Jakarta, IDN Times - Dylan Earl, pria Inggris berusia 20 tahun, didakwa atas dugaan aktivitas yang menguntungkan Rusia. Tuduhan pada Jumat (26/4/2024) itu merupakan pembakaran terhadap properti komersial yang terkait dengan Ukraina di London pada bulan lalu.

Dokumen pengadilan menyebut Earl terkait dengan kelompok tentara bayaran Wagner dari Rusia, yang dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Inggris. Atas permasalahan ini Inggris telah memanggil duta besar Rusia.

1. Orang pertama yang didakwa dengan aturan keamanan nasional

Pria Inggris Didakwa karena Aktivitas yang Menguntungkan RusiaIlustrasi palu pengadilan. (Unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)

Dilansir Associated Press, Earl dituduh melakukan penipuan, pengintaian terhadap target, dan merekrut orang lain untuk membantu badan intelijen Rusia di Inggris. Dia juga didakwa atas pembakaran yang parah.

“Termasuk dalam dugaan aktivitas tersebut adalah keterlibatan dalam perencanaan serangan pembakaran terhadap properti komersial yang terkait dengan Ukraina pada bulan Maret,” kata Nick Price, kepala Divisi Kejahatan Khusus dan Kontra Terorisme Layanan Penuntutan Mahkota (CPS).

Dia diduga merencanakan dan membayar orang lain untuk membakar dua bisnis pelayaran di sebuah kawasan industri di London timur pada 20 Maret. Target kebakaran disebut sebagai “Tuan X” dalam dakwaan pengadilan.

Pemuda tersebut merupakan orang pertama yang didakwa dengan Undang-Undang Keamanan Nasional tahun 2023, yang digunakan untuk memerangi spionase, campur tangan politik, dan memanfaatkan badan intelijen asing. Hal ini juga memberikan wewenang tambahan kepada pihak berwenang untuk menggeledah dan menyita properti serta menahan dan menangkap tersangka.

Baca Juga: Rusia Tangkap Tersangka Baru terkait Serangan Teror di Moskow

2. Orang lain yang juga didakwa

Pria Inggris Didakwa karena Aktivitas yang Menguntungkan RusiaIlustrasi palu pengadilan. (Unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)

Dilansir Reuters, tiga pria lainnya didakwa melakukan pembakaran berat adalah Paul English dan Nii Kojo Menash, mereka hadir di pengadilan pada Senin. Ada juga Jake Reeves yang hadir di pengadilan pada Jumat bersama Dmirtrijus Paulauskas yang didakwa gagal mengungkapkan informasi kepada polisi tentang tindakan teroris. Mereka belum diminta untuk mengajukan pembelaan.

Reeves juga mendapat dakwaan menerima keuntungan materi dari badan intelijen asing.

Komandan Dominic Murphy, Kepala Komando Kontra Terorisme Kepolisian Metropolitan, menyebutnya sebagai momen dan penyelidikan yang sangat penting.

“Tidak hanya dakwaan yang disahkan oleh CPS sangat serius, namun ini juga pertama kalinya kami menangkap, dan kini mendakwa siapa pun yang menggunakan wewenang dan undang-undang yang ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Keamanan Nasional,” katanya.

3. Anggota NATO diminta waspada terhadap Rusia

Pria Inggris Didakwa karena Aktivitas yang Menguntungkan RusiaBendera Rusia. (Pixabay.com/betexion)

Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, mengaku sangat prihatin dengan tuduhan dalam kasus tersebut.

“Kami akan menggunakan seluruh kekuatan sistem peradilan pidana untuk meminta pertanggungjawaban siapa pun yang dinyatakan bersalah atas kejahatan yang terkait dengan campur tangan asing,” katanya.

Kementerian Luar Negeri Inggris telah memanggil Duta Besar Rusia di London untuk menyatakan keprihatinannya tentang aktivitas jahat yang diatur Rusia.

Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg meminta para anggota organisasi harus tetap waspada mengenai aktivitas rahasia Rusia di seluruh aliansi.

Stoltenberg merujuk pada kasus di Inggris dan penangkapan dua pria atas dugaan spionase di Jerman pekan lalu. Salah satu dari mereka dituduh setuju melakukan serangan terhadap sasaran potensial termasuk fasilitas militer Amerika Serikat dengan harapan menyabotase bantuan untuk Ukraina.

“Sekutu NATO berdiri dalam solidaritas penuh dengan Jerman dan Inggris. Tindakan seperti itu berbahaya dan tidak dapat diterima. Mereka tidak akan menghalangi kami untuk memberikan dukungan kepada Ukraina, dan kami berkoordinasi erat dalam menanggapi setiap tindakan permusuhan terhadap sekutu NATO," ujarnya.

Baca Juga: Rusia Kecam Latihan Militer NATO di Finlandia

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya