Rusia Tangkap Warga Negara AS atas Tuduhan Narkoba

Akan ditahan selama dua bulan

Jakarta, IDN Times - Robert Romanov Woodland, seorang warga Amerika Serikat (AS) telah ditahan oleh Rusia atas tuduhan narkoba. Pengumuman penahanan ini disampaikan pengadilan di ibu kota Rusia, Moskow, pada Selasa (9/1/2024).

Penahanan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan Rusia-AS terkait perang di Ukraina. AS telah berulang kali memperingatkan warganya untuk segera meninggalkan Rusia, dengan alasan risiko penahanan yang salah dan pelecehan oleh Rusia.

Baca Juga: Rusia Evakuasi Besar-besaran dari Kota Belgorod, Ada Apa?

1. Terancam hukuman 20 tahun penjara

Rusia Tangkap Warga Negara AS atas Tuduhan NarkobaIlustrasi penjara. (Pexels.com/Ron Lach)

Pengadilan mengumumkan bahwa penahanan terhadap Woodland dilakukan pada awal bulan ini dan dia akan ditahan selama dua bulan.

“Pada 6 Januari, Pengadilan Distrik Ostankinsky Moskow memerintahkan Robert Romanov Woodland ditahan selama dua bulan, hingga 5 Maret 2024,” kata pengadilan di media sosial.

Dia dituduh melakukan perolehan, penyimpanan, pengangkutan, pembuatan, pemrosesan ilegal obat-obatan terlarang. Tuduhan itu membuat warga AS itu terancam hukuman hingga 20 tahun penjara.

“Kami mengetahui laporan mengenai penahanan warga AS baru-baru ini di Rusia. Departemen Luar Negeri AS tidak mempunyai prioritas lebih besar daripada keselamatan dan keamanan warga negara AS di luar negeri," kata Kedutaan Besar AS di Moskow, dikutip dari Reuters.

"Setiap kali seorang warga negara AS ditahan di luar negeri, kedutaan dan konsulat kami siap memberikan semua bantuan konsuler yang diperlukan. Karena pertimbangan privasi, kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut saat ini."

Baca Juga: Nepal Larang Warganya Cari Kerja di Rusia dan Ukraina

2. Tahanan diadopsi oleh warga AS

Rusia Tangkap Warga Negara AS atas Tuduhan NarkobaBendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)

Woodland yang saat ini ditahan pernah melakukan wawancara dengan surat kabar Rusia Komsomolskaya Pravda. Dia mengatakan telah diadopsi pada tahun 1993 oleh warga AS dari panti asuhan di Perm, Ural, dan dibawa untuk tinggal di AS. Dia kemudian kembali ke Rusia.

Dalam wawancara itu Woodland mengatakan dia memiliki orang tua angkat yang baik di AS, tetapi ingin menemukan ibu genetiknya di Rusia. Dia akhirnya dipertemukan kembali di televisi pemerintah Rusia.

"Mama menangis dan memohon maaf. Tapi aku sudah memaafkannya sebelum pertemuan ini. Aku tidak pernah marah padanya. Aku hanya selalu sangat merindukannya. Saya tertarik ke Rusia dengan kekuatan yang luar biasa. Dan di sinilah saya. Saya telah memutuskan untuk tinggal di tanah air saya selamanya," kata Woodland.

3. Warga AS yang ditahan Rusia

Rusia Tangkap Warga Negara AS atas Tuduhan NarkobaBendera Rusia. (Pixabay.com/betexion)

Dilansir VOA News, dalam beberapa tahun terakhir Rusia telah menahan beberapa warga AS. Penahanan itu dianggap sebagai upaya Rusia untuk menggunakan tahanan sebagai alat tawar-menawar untuk menukar warga Rusia yang dipenjara di AS. 

Paul Whelan, mantan marinir AS dijatuhi hukuman 16 tahun penjara pada tahun 2020 karena dituduh melakukan spionase mata-mata. Tuduhan telah dibantah Whelan.

Pada akhir Maret 2023, Evan Gershkovich, reporter Wall Street Journal menjadi jurnalis Barat pertama yang ditahan atas tuduhan spionase di Rusia sejak berakhirnya era Uni Soviet.

Warga negara ganda AS-Rusia, jurnalis Alsu Kurmasheva, ditangkap pada bulan Oktober. Dia didakwa gagal mendaftar sebagai "agen asing" dan menyebarkan informasi palsu.

Pada bulan Desember 2022, Rusia membebaskan warga AS, Brittney Griner, seorang superstar bola basket dengan imbalan AS membebaskan pedagang senjata terkenal Rusia Viktor Bout.

Baca Juga: Putin Bersumpah untuk Dukung Penuh Tentara yang Membela Rusia

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya