Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Kanada. (Unsplash.com/Harry Grout)

Jakarta, IDN Times - India dan Kanada, pada Senin (14/10/2024), saling mengusir enam diplomat, termasuk komisaris tinggi. Kedua negara berselisih terkait kasus pembunuhan di Kanada pada Juni 2023 terhadap aktivis Sikh Hardeep Singh Nijjar, yang memperjuangkan tanah air terpisah bagi Sikh di India.

Perdana Menteri Justin Trudeau sejak tahun lalu telah menuduh New Delhi terlibat dalam pembunuhan. Tuduhan tersebut membuat New Delhi marah dan menganggap Ottawa mendukung separatis.

1. India meminta penjelasan dari utusan Kanada

Bendera India. (Unsplash.com/Naveed Ahmed)

Pada Senin, Kementerian Luar Negeri India mengatakan tuduhan Kanada terkait juru kampanye separatis Sikh dan memperingatkan akan tindakan. Kemudian, diumumkann pula pengusiran enam diplomat, termasuk penjabat Komisaris Tinggi Stewart Ross Wheeler. Mereka diminta pergi paling lambat 19 Oktober.

Wheeler telah dipanggil kementerian untuk menjelaskan maksud dari tindakan Kanada. Setelah pemanggilan, ia mengatakan negaranya telah memberikan India bukti yang dimintanya, dan kini perlu menyelidiki tuduhan tersebut.

"Kepentingan kedua negara kita dan rakyat masing-masing negara adalah menyelesaikan masalah ini sampai tuntas," katanya, dikutip dari BBC.

Kementerian Luar Negeri India juga akan menarik komisaris tingginya dan diplomat lainnya. Hal itu dilakukan karena tidak percaya dengan komitmen Kanada dalam menjamin keamanan mereka.

2. Polisi temukan bukti India terkait dengan pembunuhan

Ilustrasi polisi. (Unsplash.com/Gabe Pierce)

Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, mengatakan pengusiran diplomat dilakukan setelah polisi mengumpulkan informasi yang menunjukkan hubungan antara agen India dengan kasus kriminal. Dia meminta negara itu mencabut kekebalan diplomatik dan konsuler serta bekerja sama dalam investigasi.

"Sangat disayangkan, karena India tidak setuju dan mengingat kekhawatiran yang terus berlanjut mengenai keselamatan publik bagi warga Kanada, Kanada mengeluarkan pemberitahuan pengusiran kepada orang-orang tersebut. Setelah pemberitahuan tersebut, India mengumumkan akan menarik pejabatnya," katanya, dikutip dari Associated Press.

Joly meminta New Delhi mau mendukung investigasi pembunuhan tersebut karena merupakan kepentingan kedua negara untuk mengungkap kasus itu sampai tuntas.

Komisioner (Kepolisian Kerajaan Kanada) RCMP, Mike Duheme, sudah memiliki bukti yang menghubungkan agen India dengan pembunuhan dan tindakan kekerasan lainnya.

Duheme sudah mempelajari sejumlah besar informasi kriminal yang diatur oleh agen negara itu menemukan lebih dari selusin ancaman yang mengakibatkan polisi memperingatkan anggota komunitas Asia Selatan, terutama pendukung gerakan Khalistan. Dia telah mencoba berdiskusi dengan penegak hukum negara tersebut dan tidak berhasil.

3. Kasus pembunuhan menjadi sumber pertikaian

Ilustrasi pembunuhan. (Unsplash com/Maxim Hopman)

Nijjar, warga negara Kanada kelahiran India, ditembak mati di mobilnya setelah meninggalkan kuil Sikh yang dipimpinnya di kota Surrey, British Columbia. Dia merupakan pemimpin dalam gerakan yang dulunya kuat untuk menciptakan tanah air Sikh yang merdeka.

India telah menetapkannya sebagai teroris pada 2020, dan telah berupaya menangkapnya atas dugaan keterlibatan dalam serangan terhadap seorang pendeta Hindu.

Menanggapi tuduhan pembunuhan, New Delhi tahun lalu meminta Ottawa untuk mendeportasi 41 dari 62 diplomatnya di negara tersebut. Sejak saat itu, hubungan keduanya menjadi dingin.

Gerakan Khalistan merupakan masalah pelik bagi kedua pihak. New Delhi telah berulang kali mengkritik pemerintah Trudeau karena bersikap lunak terhadap para pendukung gerakan. Gerakan itu dilarang tapi mendapat dukungan di antara diaspora Sikh, khususnya di Kanada, yang memiliki penganut Sikh berjumlah hampir 2 persen dari populasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team