Israel Perintahkan Tentara di Georgia-Azerbaijan Pulang

Pemimpin Angkatan Udara Israel Mayor Jenderal Tomer Bar mengumumkan larangan tentara Israel untuk bepergian ke luar negeri. Ia pun menekankan agar tentara yang tidak bertugas dan sedang berada di Georgia dan Azerbaijan segera pulang. 

"Kami menghimbau agar tentara yang tidak bertugas dan sedang berada di Georgia dan Azerbaijan untuk segera kembali ke Israel sesegera mungkin karena kedua negara itu berada di dekat Iran," terangnya, dikutip The Times of Israel.

"Militer Israel saat ini sedang mengadakan penilaian ancaman dan risiko. Kami akan terus memperbarui daftar negara-negara di seluruh dunia yang boleh dan aman dikunjungi oleh personel militer Israel," sambungnya. 

Sebelumnya, Israel sudah memperingatkan terkait ancaman serangan Iran dalam beberapa hari ke depan. Namun, militer sampai saat ini masih belum mengubah instruksi peringatan kepada warga sipil di Israel. 

Menanggapi kabar ini, Kedutaan Besar Israel di Tbilisi mengonfirmasi kebenaran pengumuman tersebut dan menginstruksikan agar personel militer Israel untuk segera meninggalkan Georgia.

Dilaporkan OC Media, media milik pemerintah Azerbaijan, Azertac menampik adanya larangan tentara Israel untuk berada di Azerbaijan. Media itu menyebut tidak ada sama sekali pasukan negara asing di dalam teritori Azerbaijan. 

"Kami menginformasikan kepada Anda bahwa tidak ada kontingen militer dari negara lain di teritori Azerbaijan. Kami mengecam keras manipulasi informasi yang didasarkan pada sebuah kabar bohong," ungkapnya. 

Di sisi lain, pemerintah Georgia tidak memberikan komentar apapun soal instruksi pemulangan pasukan Israel dari negaranya. Namun, Georgia diketahui memiliki hubungan baik dengan Israel dan sekitar 120 ribu Yahudi Georgia sudah menetap di Israel. 

Seorang pakar Israel di Armenia, Arman Khachatryan mengatakan bahwa pengumuman dari militer Israel membuatnya secara tidak sengaja mengakui keberadaan militernya di teritori Georgia dan Azerbaijan. 

"Informasi yang dipublikasikan oleh media milik negara Israel dapat dipandang sebagai sebuah pengakuan terkait keterlibatan militernya di dalam teritori Azerbaijan dan Georgia," terangnya, dikutip Armen Press.

"Jika Israel mengakui bahwa mereka memiliki pasukan yang ditempatkan di kedua negara itu, berarti Iran dan Armenia harus membuat ini sebagai sebuah topik diskusi penting," sambungnya. 

Terdapat dugaan bahwa penempatan tentara Israel di Azerbaijan dan Georgia sebagai bentuk antisipasi ancaman serangan Iran. Kedua negara Kaukasus Selatan tersebut memiliki hubungan baik dengan Israel. 

Sumber:

https://www.timesofisrael.com/idf-said-to-order-off-duty-troops-in-georgia-azerbaijan-to-leave-fearing-iran-attack/

https://oc-media.org/israel-orders-off-duty-troops-to-leave-georgia-and-azerbaijan-amidsts-iran-tensions/

https://armenpress.am/en/article/1197490

https://armenpress.am/en/article/1197528

https://news.am/eng/news/837884.html