Pyongyang, IDN Times - Istri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, yaitu Ri Sol Ju mendapatkan kenaikan pangkat setelah media yang dikuasai oleh negara tersebut memberikan sebutan 'Ibu Negara' kepadanya.
Selama ini Ri Sol Ju hanya disebut sebagai 'kamerad'. Namun dalam penampilannya di depan publik tanpa ditemani oleh suaminya, sebutan bernada hormat ini untuk pertama kalinya dipublikasikan, demikian dilansir dari South China Morning Post.
Ibu Negara Ri Sol Ju hari Sabtu kemarin menghadiri pertunjukan balet klasik Giselle the National Ballet of China, yang diundang oleh Pemimpin Korea Utara untuk tampil di Pyongyang saat berkunjung ke Beijing bulan Maret lalu.
Pertunjukkan yang berlangsung di the Mansudae Art Theater, Pyongyang ini merupakan bagian dari serangkaian Festival Seni Persahabatan Musim semi April (April Spring Friendship Art Festival), guna menghormati hari kelahiran pendiri Korea Utara, yang sekaligus adalah kakek dari pemimpin Korea Utara saat ini, Kim Il-sung.
Sebutan Ibu Negara hanya pernah disematkan kepada istri Kim Il Sung, Kim Song Ae, demikian menurut koran Korea Selatan, Chosun Ilbo, yang dikutip Newsweek.
Ibu Negara Ri Sol Ju dikabarkan telah menemui delegasi dari Cina yang menemani rombongan penari balet dari Cina ini. Termasuk di antaranya penjabat hubungan internasional Partai Komunis Cina, wakil menteri Budaya dan Pariwisata serta duta besar Cina untuk Korea Utara.
Turut serta dalam pertunjukkan ballet tersebut adalah adik Kim Jong-un, yaitu Kim Yo-jong yang terbukti sukses memimpin delegasi Korea Utara, sewaktu pembukaan Olimpiade Musim Dingin PyeongChang bulan Februari lalu.
Tampilnya Ibu Negara Ri Sol Ju dan Kim Yo-jong di depan publik dan acara resmi kenegaraan diduga merupakan usaha Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un untuk memperbaiki citra negaranya di mata dunia internasional.
Dalam hal ini citra Korea Utara sebagai sebuah 'negara normal' yang secara tradisional memiliki 'first couple'.
Kini Ibu Negara Ri Sol Ju diharapkan akan menemani suaminya saat melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in di Zona Demiliterisasi tanggal 27 April mendatang.