Jepang Bereskan Jalanan Amblas dalam 2 Hari, Indonesia Berapa Lama?

16 Nov 2016, 09:45 WIB

Kyodo News/AP via time.com

Sebuah sinkhole atau jalanan amblas terjadi di jalan raya Jepang. Jalan raya di Prefektur Fukuoka mengalami amblas dengan kedalaman 15 meter yang memiliki lebar 30 meter. Lubang besar tersebut akhirnya menghambat arus lalu lintas di kota bagian utara Jepang ini.

Jalanan amblas ini disebabkan oleh kontruksi jalur kereta bawah tanah yang mengalami masalah. Akibatnya, jalanan aspal di atasnya tidak kuat menampung beban dari kendaraan. Kejadian tersebut membuat Wali Kota Fukuoka Soichiro Takashima, dikutip dari Independent.co.uk, meminta maaf atas kelalaian tersebut.

Pernyataan tersebut dibuat beberapa jam setelah jalanan ditutup dari kegiatan para penduduk. Namun, beberapa hari kemudian...

Jalanan beres dalam dua hari saja.

Dalam kejadian yang tidak terdapat korban tersebut, para pekerja langsung diturunkan dan bekerja siang-malam untuk selesaikan masalah ini. Tepat dua hari, internet dikejutkan dengan jalanan yang sudah rapi lagi. Aspal yang sudah utuh lagi dengan marka jalan yang rapi.

Para pekerja ini dengan segera memenuhi lubang dengan semen basah dan pasir dalam jumlah besar. Hal tersebut digunakan untuk menutupi lubang kecil lain dan memperbaiki alur listrik, gas dan air. Alhasil listik, gas dan air pun kembali berjalan seperti biasa dalam dua hari.

Foto tersebut pun menghebohkan internet yang terus memuji kecekatan pemerintah Jepang dalam memperbaiki masalah tersebut.

Bagaimana tidak, mereka menyelesaikan sebuah lubang 15 meter dalam dua hari. Meski begitu, jalanan benar-benar dibuka sekitar enam hari kemudian. Sebelumnya, mereka memastikan jalanan sudah benar-benar siap dilalui lagi oleh warga.

Nah, melihat kehebatan Jepang dalam mengatasi masalah ini, membuat kita berpikir, apa yang sebenarnya dilakukan oleh pemerintah Indonesia?

Tindakan perbaikan Indonesia vs. Jepang.

Contoh sederhana adalah pada Kelurahan Pasir Putih, Pengasinan dan Bedahan, Kecamatan Sawangan serta Sukatani, Tapos, Depok yang bertahun-tahun jalan dibiarkan hancur. Pemerintah daerah sendiri tidak bertindak cepat dan niat dalam perbaikan. Bahkan usulan masyarakat dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tidak mendapatkan respon Pemkot Depok.

Kita bandingkan dengan cepatnya respon pemerintah daerah di Fukuoka tersebut. Mereka dengan cepat membuat perbaikan. Bahkan, Wali Kota meminta maaf karena malu dengan kejadian ini. Perbaikan tidak 'dilakukan secara bertahap' tanpa kejelasan. Namun, bertahap dengan cepat dan tepat. Perbedaan lainnya adalah jalanan di Depok lubangnya kecil dan dalam jumlah banyak tidak dapat terselesaikan.

Sementara di Fukuoka yang memiliki kedalaman 15 meter dan lebar 30 meter saja beres dalam dua hari. Pemerintah benar-benar serius selesaikan masalah yang ada di dalam masyarakat. Memang bukan 'masalah nasional', tapi ini menyangkut pelayanan ke masyarakat juga.

Apakah pemerintah Indonesia dapat belajar dari Jepang? Sederhana saja, dimulai dari memperbaiki jalanan dengan benar dan tepat.