Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang, Yoshimasa Hayashi, menyatakan dukungan negaranya atas keputusan Swedia untuk bergabung NATO. Pernyataan tersebut disampaikan saat bertemu dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Swedia, Pal Jonson, pada Selasa (6/6/2023) di Tokyo.
Pembicaraan bilateral tersebut terjadi saat para pemimpin NATO akan membahas mengenai keanggotaan Swedia, menjelang KTT NATO yang akan berlangsung pada 11-12 Juli 2023 di Vilnius, Lithuania.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 20 menit, Hayashi dan Jonson juga berbagi pentingnya memperdalam kerja sama bilateral antara Jepang dan Swedia, dilansir laman resmi Kementerian Luar Negeri Jepang.
Hal ini mengingat dinamika keamanan internasional menjadi lebih parah, di tengah invasi Rusia ke Ukraina dan aktivitas militer China yang semakin meningkat di Indo-Pasifik.
Bagi Tokyo, kerja sama dengan negara-negara yang berpikiran sama menjadi lebih penting dari sebelumnya. Negeri Sakura juga menyambut baik kemajuan kerja sama dengan Swedia di banyak bidang, termasuk keamanan.
Tidak hanya itu, kedua menteri juga membahas kemungkinan bidang kerja sama lain, seperti melawan serangan dunia maya, ancaman hibdrida, dan disinformasi. Di sisi lain, Jonson menyatakan keinginan Stockholm untuk memajukan kerja sama dengan Tokyo di Indo-Pasifik.
"Hubungan yang lebih dekat antara kawasan Indo-Pasifik dan Euro-Atlantik menjadi prioritas bagi kedua negara," kata Jonson dalam unggahannya di Twitter.
Jonson bakal melakukan pembicaraan dengan Menhan Jepang Yasukazu Hamada, pada Rabu (7/6/2023), guna membahas penguatan lebih lanjut dari hubungan militer Stockholm dan Tokyo.
Sebelumnya, kedua negara telah menandatangani perjanjian pada Desember lalu, soal transfer peralatan dan teknologi pertahanan guna memperdalam kerja sama peralatan senjata.
Jonson tiba di Tokyo pada Senin, usai menghadiri KTT Keamanan Asia, Dialog Shangri-La, yang diselenggarakan di Singapura selama tiga hari dan berakhir pada Minggu, dikutip dari Kyodo News.
Sebagian besar anggota NATO, yang terdiri dari 31 negara, siap menerima keanggotaan Swedia. Namun, Turki dan Hungaria belum menyetujui langkah itu.
Sementara, syarat untuk menjadi bagian aliansi dari blok pertahanan trans-Atlantik adalah persetujuan semua negara anggota guna meratifikasi protokol aksesi kandidat masuk dalam aliansi.
Swedia bersama Finlandia telah mengajukan pendaftaran keanggotaan NATO sejak Mei 2022. Hal ini dilakukan kedua negara untuk mencari keamanan melalui jaminan pertahanan kolektif aliansi, di tengah perang yang dilancarkan oleh Moskow di Ukraina. Namun, baru Finlandia yang diterima menjadi anggota NATO pada April tahun ini.
"Prioritas tertinggi pemerintah Swedia adalah untuk menjadi anggota penuh NATO sesegera mungkin. Kami berharap bisa menjadi seperti itu pada KTT Vilnius," kata Jonson jelang pembicaraan dengan Jepang, dilansir AP News.
Dia juga menambahkan, dengan bergabungnya Swedia ke NATO, akan membuat aliasi trans-Atlantik semakin kuat.