Jika Palestina Merdeka, Saudi Normalisasi Hubungan dengan Israel

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengatakan kerajaannya bisa mengakui Israel jika kesepakatan komprehensif tercapai yang mencakup status kenegaraan bagi Palestina.
“Kami setuju bahwa perdamaian regional mencakup perdamaian bagi Israel, namun hal itu hanya dapat terjadi melalui perdamaian bagi Palestina melalui negara Palestina,” kata Faisal bin Farhan dalam forum Davos pada Selasa (16/1/2023), dilansir Reuters.
Ketika ditanya apakah Arab Saudi akan mengakui Israel sebagai bagian dari perjanjian politik yang lebih luas, dia menjawab, “Tentu saja.”
Pangeran Faisal mengatakan, menjaga perdamaian regional melalui pembentukan negara Palestina adalah sesuatu yang telah kami kerjakan bersama pemerintah AS, dan ini lebih relevan dalam konteks Gaza.
1. Berpotensi mengubah peta geopolitik
Mendapatkan kesepakatan normalisasi dengan Arab Saudi akan menjadi hadiah utama bagi Israel setelah Tel Aviv menjalin hubungan diplomatik dengan Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko. Hal ini akan mengubah geopolitik Timur Tengah.
Saudi sebagai kerajaan Muslim Sunni dan merupakan negara paling kuat di dunia Arab, serta rumah bagi situs-situs paling suci dalam Islam, memiliki pengaruh keagamaan yang besar di seluruh dunia.
Setelah meletusnya perang pada bulan Oktober lalu, Arab Saudi membekukan rencana kerajaan yang didukung AS untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Riyadh kemudian menata ulang rencana diplomasinya.