Kian Memanas, Iran Tuduh Israel Lancarkan Serangan Siber

Serangan berhasil digagalkan

Teheran, IDN TIMES - Pemerintah Iran melalui Kementerian Telekomunikasinya, pada hari Senin (05/11/2018) menyatakan Israel telah melancarkan serangan siber terhadap fasilitas telekomunikasi yang dimiliki Iran.

Serangan siber kali ini berhasil digagalkan oleh tim siber Iran dan Pemerintah Iran bersumpah akan menanggapinya dengan tindakan hukum, seperti yang dilansir dari Reuters.

1. Tim siber Iran berhasil menggagalkan serangan

Kian Memanas, Iran Tuduh Israel Lancarkan Serangan Siberisraelnationalnews.com

Berdasarkan pernyataan Menteri Telekomunikasi Iran, Mohammad Javad Azari Jahromi, Iran berhasil menggagalkan serangan siber yang mencoba melumpuhkan sistem telekomunikasi, dan semua keberhasilan ini adalah hasil dari "kewaspadaan tim siber" yang dimiliki Iran, dikutip dari RFE/RL.

Pada tanggal 5 November 2018, Iran mencatat setidaknya ada beberapa kali upaya infiltrasi ke sistem telekomunikasi mereka. Meskipun sampai saat ini belum ada pernyataan dari Israel mengenai serangan tersebut, Pemerintah Iran tetap bersikeras bahwa Israel lah yang menjadi dalang penyerangan.

Baca Juga: Pro-Israel, Presiden Brasil Akan Pindahkan Kedubes ke Yerusalem

2. Generasi terbaru dari virus Stuxnet berhasil ditemukan

Kian Memanas, Iran Tuduh Israel Lancarkan Serangan Sibertimesofisrael.com

Dilansir dari Reuters, seminggu sebelum penyerangan, tim gabungan siber Iran berhasil menemukan jenis generasi terbaru virus Stuxnet yang pernah digunakan untuk menyerang fasilitas nuklir Iran pada beberapa dekade yang lalu.

Jenis virus Stuxnet sendiri dipercaya Iran sebagai senjata utama yang diguanakan tim siber AS dan Israel untuk melancarkan ataupun melumpuhkan sistem fasilitas nuklir Iran. Stuxnet dikenal secara umum sebagai virus yang diciptakan untuk menyerang mesin industri dan sangat berbahaya jika gagal untuk dikontaminasi.

3. Iran berusaha menangkal segala bentuk infiltrasi

Kian Memanas, Iran Tuduh Israel Lancarkan Serangan Siberhamodia.com

Kebijakan Iran yang mendapat penolakan penuh dari Israel dan Amerika Serikat, membuat negara mereka menjadi target "infiltrasi".

Pemerintah Amerika Serikat yang mulai meletakkan kembali sanksi kepada Iran pada tanggal 4 November lalu, memaksa Iran untuk meningkatkan pertahanan dalam negerinya termasuk sistem siber dari upaya penyerangan AS maupun sekutunya Israel.

Serangan infiltrasi pun sudah dilakukan tanpa disadari seperti kesaksian Komandan Utama Iran penanggulangan sabotase, Jenderal Gholam Reza Jalali, yang menyatakan beberapa minggu lalu mereka menemukan bahwa telepon Presiden Hassan Rohani telah disadap oleh negara yang tidak disebutkan namanya.

Banyaknya infiltrasi yang dan akan terjadi di Iran, membuat negara dengan populasi 81 juta orang ini selalu dalam kondisi siap perang.

Baca Juga: Ini Tanggapan Sandi Soal Tawaran untuk Buka Hubungan dengan Israel

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya