Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pandemi COVID-19 (ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat)

Jakarta, IDN Times - Di saat kasus COVID-19 di negara yang sempat dijuluki sebagai episentrum pelan-pelan mulai terkendali, kondisi di Indonesia malah sebaliknya. Mengutip data dari World O Meter selama 24 jam terakhir, Minggu (4/7/2021), penambahan kasus harian di Indonesia menjadi yang tertinggi ketiga di dunia.

Pada Sabtu, 3 Juli 2021 lalu, kasus harian COVID-19 di Tanah Air bertambah 27.913. Di atas Indonesia, ada India dengan penambahan 43.296. Negara di posisi teratas dengan kasus harian tertinggi di dunia adalah Brasil 54.556. 

Sedangkan, di bawah Indonesia, ada Kolumbia dengan penambahan kasus harian 26.928. Di peringkat kelima ada Afrika Selatan dengan penambahan 26.485. 

Sedangkan, angka kematian harian di Indonesia dalam kurun waktu 24 jam terakhir menjadi yang tertinggi kelima di dunia. Pada Sabtu kemarin ada penambahan kematian akibat COVID-19 sebanyak 493. 

Di posisi tertinggi ditempati Brasil dengan angka kematian harian mencapai 1.631. Di bawahnya ada India dengan angka kematian harian mencapai 947. 

Secara keseluruhan dan akumulasi kasus COVID-19, Indonesia berada di posisi ke-16 dengan total COVID-19 2.256.851. Angka kematian di Indonesia pun tembus 60 ribu. Apakah ini menandakan fasilitas kesehatan di Indonesia sudah kolaps?

1. Ratusan pasien ditemukan meninggal dunia saat lakukan isolasi mandiri

Ilustrasi ruang isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Fasilitas kesehatan di Indonesia disebutkan sudah kolaps. Komunitas penanganan COVID-19, LaporCovid19 mengatakan, hal tersebut ditandai dengan banyaknya pasien yang kesulitan memperoleh fasilitas kesehatan. Bahkan, banyak rumah sakit darurat yang kini didirikan dan dilakukan triase. 

Bahkan, LaporCovid19 melaporkan terdapat 265 korban meninggal dunia ketika tengah melakukan isolasi mandiri di rumah. Ketika kondisi mereka memburuk, faskes sulit ditemukan. Kalaupun ada, maka mereka harus antre di Instalasi Gawat Darurat (IGD). 

"Kematian di luar faskes ini terjadi hanya selama bulan Juni 2021 hingga 2 Juli 2021. Kondisi ini menunjukkan bahwa pemerintah abai dalam memenuhi hak atas kesehatan warganya di masa pandemik," ujar LaporCOVID-19 dalam keterangan resminya pada Sabtu kemarin. 

LaporCovid19 mencatat 265 korban jiwa yang meninggal di luar faskes tersebar di 10 provinsi di Indonesia. Jawa Barat menjadi provinsi dengan kematian tertinggi di luar faskes. Di sana terdapat 97 kematian dari 11 kota atau kabupaten. 

Sedangkan Jawa Tengah menjadi provinsi dengan sebaran terbanyak yang muncul di 12 kota/kabupaten.

2. Indonesia berharap bisa cegah kematian dengan menggenjot pemberian vaksin

Editorial Team

Tonton lebih seru di