Jakarta, IDN Times - KBRI Tripoli berhasil memulangkan dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Libya. Mereka semua berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB).
PMI berinisial SM dan J ini diketahui menjadi korban kekerasan saat bekerja di Libya.
Pemulangan kedua PMI ini dilakukan melalui koordinasi dari KBRI Tripoli, Kementerian Luar Negeri RI dan pihak Liya Labor Agency. Mereka telah tiba dengan selamat di tanah air pada Rabu, 28 Juni 2023.
Awalnya, kedua PMI ini dijanjikan bekerja di Istanbul, Turki. Namun kemudian, mereka ditempatkan di wilayah Benghazi, Libya, yang merupakan daerah konflik.
Benghazi terletak sekitar 1.000 kilometer dari ibu kota Libya, Tripoli. SM dan J ini mengaku tiba di Libya pada pertengahan tahun 2022.
KBRI Tripoli menerima laporan mengenai kasus ini pada tanggal 14 Juni 2023 dan segera mengambil langkah-langkah membantu kedua PMI tersebut, dikutip dari keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Sabtu (1/6/2023).
Upaya yang dilakukan antara lain adalah menghubungi pihak agen dan kedua PMI pada tanggal 15 Juni 2023, mengirimkan nota diplomatik, serta berkomunikasi dengan pejabat setempat.
SM dan J diberangkatkan ke luar negeri tanpa melalui prosedur yang benar dan terindikasi menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Meskipun awalnya mereka dijanjikan bekerja di Turki, tetapi kemudian dipekerjakan di Libya. Pada tahun 2023, KBRI Tripoli telah berhasil memulangkan tujuh PMI bermasalah, termasuk SM dan J.
Kasus ini semakin menegaskan pentingnya penguatan langkah-langkah pencegahan sejak awal agar kasus serupa dapat dihindari di masa yang akan datang.