Tokyo, IDN Times - Kebakaran hutan terjadi di Ashikaga, Prefektur Tochigi yang terletak 85 km di sebelah utara Tokyo, Jepang. Bahkan kebakaran hutan yang sudah berlangsung empat hari lamanya tersebut justru kian mendekati area permukiman warga.
Hingga kini Pemerintah Jepang tengah mengupayakan untuk melakukan berbagai cara untuk menjinakkan api. Bahkan pemerintah setempat menginstruksikan warga untuk mengungsi sementara waktu.
Sejak hari Minggu (21/02) kebakaran hutan sudah berlangsung di Ashikaga, Prefektur Tochigi yang berjarak 85 km dari pusat kota Tokyo. Bahkan kebakaran tersebut masih terus membesar dan sudah melahap 76,5 hektar area hutan, bahkan kini semakin mendekati area permukiman warga di sekitar Gunung Ryogai.
Melansir dari The Japan Times, kebakaran pertama kali dilaporkan oleh seorang pendaki gunung pada jam 3.30 dini hari waktu setempat. Saat itu para pendaki melihat api sudah membakar area hutan yang tak jauh dari puncak gunung.
Mengutip dari NHK World, pemerintah lokal sudah menginstruksikan penduduk yang tinggal di area sekitar untuk mengungsi. Hingga Kamis (25/02) sebanyak 15 orang dari 9 kepala keluarga yang berhasil diungsikan ke dalam tiga shelter. Namun pemerintah setempat mengisyaratkan sebanyak 207 kepala keluarga untuk dievakuasi.
Menurut keterangan walikota Ashikaga, Izumi Sathosi mengatakan jika kebakaran ini disebabkan oleh fenomena gelombang udara kering menyulut terbakarnya daun. Sementara kobaran api semakin cepat akibat besarnya tiupan angin.
Melaporkan dari Channel News Asia, pemadam kebakaran tengah mengupayakan pemadaman di darat. Sementara helikopter milik militer Jepang tengah melakukan upaya pemadaman dari udara. Meskipun begitu nyala api sepertinya masih belum bisa dikendalikan dalam waktu dekat.
Menurut keterangan dari pihak kota Ashikaga menuturkan jika dalam peristiwa ini belum menimbulkan korban terluka maupun korban jiwa. Namun bangunan kuil Shinto yang terbuat dari kayu di Gunung Ryogai hancur terbakar akibat insiden kebakaran hutan ini, dikutip dari NHK World.