Kebakaran hutan meluas di Spanyol, 18 ribu warga diminta tinggal di dalam rumah.
Lebih dari 300 petugas pemadam kebakaran dan tim militer dikerahkan untuk mengendalikan api.
Warga di sembilan kota termasuk Paüls, Xerta, Aldover, dan Alfara de Carles diperintahkan untuk tidak keluar rumah karena kondisi cuaca ekstrem.
Jakarta, IDN Times - Otoritas Spanyol memerintahkan lebih dari 18 ribu penduduk di Provinsi Tarragona, Catalonia, untuk tetap berada di dalam rumah. Kebijakan ini diambil setelah kebakaran hutan besar melanda wilayah tersebut dan sulit dikendalikan.
Kebakaran yang terjadi sejak Senin (7/7/2025) telah menghanguskan hampir 3 ribu hektar vegetasi di sekitar Paüls dan sekitarnya. Beberapa puluh warga juga dievakuasi dari area yang paling terdampak.
Api terus meluas pada Selasa (8/7/2025), akibat angin kencang dan medan yang sulit dijangkau. Lebih dari 300 petugas pemadam kebakaran dan tim militer dikerahkan untuk mengendalikan kobaran api.
“Api bergerak lebih cepat dari upaya kami. Medan yang terjal membuat akses sangat sulit.” ujar kepala pemadam kebakaran Catalonia, Joan Rovira, dilansir Catalan News.
Warga di sembilan kota termasuk Paüls, Xerta, Aldover, dan Alfara de Carles diperintahkan untuk tidak keluar rumah. Beberapa jalan utama dan fasilitas umum juga ditutup demi keselamatan.
“Semalam sangat menakutkan, kami tidak bisa keluar karena asap dan api mendekat ke rumah.” ujar seorang warga Xerta, Rosa Veleda, dilansir US News.
Pemerintah Spanyol menetapkan status siaga tinggi di banyak wilayah akibat risiko kebakaran. Juni 2025 tercatat sebagai bulan terpanas sepanjang sejarah di negara tersebut, memperparah kondisi kekeringan.
Pada Selasa (1/7/2025), dua orang tewas akibat kebakaran di wilayah Catalonia yang sama, menambah daftar korban akibat gelombang panas ekstrem di Spanyol, dilansir BBC.