Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Darurat Nasional akibat Kebakaran Hutan, Harapkan Bantuan Asing

Kebakaran Hutan (Pixabay.com/AdinaVoicu)
Intinya sih...
  • Kebakaran hutan di Israel mencapai skala terbesar dalam sejarah, memaksa Perdana Menteri Netanyahu mengumumkan keadaan darurat nasional.
  • Menteri Luar Negeri Gideon Sa'ar meminta bantuan internasional dari belasan negara dan pesawat pemadam kebakaran dari beberapa negara diharapkan tiba.
  • Puluhan kendaraan teknik dan pesawat militer Israel bekerja untuk mencegah penyebaran api, sementara 23 orang dirawat karena cedera akibat kebakaran.

Jakarta, IDN Times - Kebakaran hutan dan lahan di Israel kian meluas hingga Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pun mengumumkan keadaan darurat nasional. Para pejabat menggambarkan ini sebagai salah satu kebakaran terbesar terbesar dalam sejarah Israel, dilansir Times of Israel.

Menteri Luar Negeri Gideon Sa’ar meluncurkan kampanye diplomatik besar-besaran dengan menghubungi belasan negara untuk meminta bantuan internasional dalam upaya pemadaman kebakaran. Pernyataan dari kantor Sa’ar menyebutkan bahwa sang menteri telah berbicara dengan menteri luar negeri dari Inggris, Prancis, Republik Ceko, Swedia, Argentina, Spanyol, Makedonia Utara, dan Azerbaijan.

Sa’ar juga dilaporkan menghubungi beberapa negara lain yang tidak disebutkan namanya seiring berjalannya waktu pada malam hari. Kantor Perdana Menteri, Kementerian Keamanan Nasional, dan Kementerian Luar Negeri juga mengumumkan Israel secara resmi telah meminta bantuan dari Yunani, Siprus, Kroasia, Italia, dan Bulgaria karena sumber daya lokal kewalahan dalam mengendalikan kobaran api yang menyebar dengan cepat.

Kementerian Luar Negeri mengatakan, pesawat pemadam kebakaran diperkirakan akan tiba dari Kroasia, Prancis, Italia, Rumania, dan Spanyol untuk bergabung dalam operasi tersebut.

1. Angin kencang membuat kobaran api meluas

Api terus berkobar di hutan dan ladang Israel meskipun petugas pemadam kebakaran berhasil membuka jalan utama yang menghubungkan dua kota utama negara itu pada Kamis (1/5/2025). Kebakaran hutan di Israel terjadi di sepanjang jalan raya utama Yerusalem-Tel Aviv. Kebakaran mendorong polisi menutup rute dan mengevakuasi ribuan orang dari komunitas terdekat.

Ratusan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka sekitar 30 kilometer di sebelah barat Yerusalem. Akibatnya, Channel 12, jaringan televisi terkemuka Israel, menghentikan siaran studionya karena jaraknya cukup dekat dari kota itu.

2. Militer Israel membantu cegah kobaran api meluas di Yerusalem

Militer Israel mengatakan pasukan membantu di Yerusalem dan distrik-distrik pusat lainnya. "Semalam, puluhan kendaraan teknik mulai beroperasi di seluruh negeri untuk membentuk barisan guna mencegah api menyebar ke pohon-pohon lain," katanya.

Dinas pemadam kebakaran Israel mengatakan 163 kru darat dan 12 pesawat bekerja untuk menahan api. Pesawat militer telah menjatuhkan ratusan ton bahan kimia penghambat api dalam upaya menghentikan penyebaran api.

Dinas penyelamatan medis Israel, mengatakan pihaknya merawat 23 orang pada Rabu, sebagian besar karena menghirup asap dan luka bakar.

3. Penyebab kebakaran

Itamar Ben-Gvir, menteri keamanan nasional yang berasal dari sayap kanan, mengisyaratkan bahwa kebakaran tersebut mungkin telah dimulai dengan sengaja, meskipun pihak berwenang belum memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaim tersebut.

Di sisi lain, Ben-Gvir, disalahkan atas kurangnya kesiapan pemerintah dalam menghadapi kebakaran hutan yang melanda wilayah barat Yerusalem sejak Rabu. Tomer Lotan, mantan Direktur Jenderal Kementerian Keamanan Publik—yang kemudian berubah nama menjadi Kementerian Keamanan Nasional di bawah Ben-Gvir—menuduh penerusnya itu telah membiarkan Israel tanpa kemampuan pemadaman api dari udara, dilansir The News Arab.

Pada 2022, Dewan Keamanan Nasional dan badan-badan pemadam kebakaran merekomendasikan pembelian helikopter untuk kepolisian guna menangani kebakaran hutan. Namun, rekomendasi ini ditolak oleh Ben-Gvir yang menuduh bahwa helikopter tersebut akan digunakan untuk mengantar mantan Komisaris Polisi Kobi Shabtai.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us