Benxi, IDN Times - Satu unit truk yang membawa bahan eksplosif meledak dan menghancurkan pintu masuk sebuah tambang biji besi di Kota Benxi, Provinsi Liaoning, Tiongkok, Selasa (5/6/2018) jam 4 sore waktu setempat.
Insiden itu menewaskan 11 orang, sembilan terluka dan menjebak 25 orang lainnya di bawah tanah.
Channel News Asia melaporkan, insiden itu berawal ketika para pekerja tambang sedang mengebor sebuah batang penambangan tepat setelah jam 4 sore. Tak lama kemudian, terdapat sebuah truk yang melintas hendak mengirim bahan peledak untuk digunakan dalam tambang.
Namun, belum diketahui penyebabnya, truk itu tiba-tiba meledak tepat di dekat pintu masuk tambang. Beruntung, beberapa korban yang terjebak di dalam tambang, dimanfaatkan oleh China National Coal Group Co itu dapat menghubungi tim penyelamat.
Kecelakaan pertambangan yang mematikan diketahui biasa terjadi di Tiongkok, di mana industri ini memiliki catatan keselamatan yang buruk. Sebelumnya, kebocoran gas menewaskan 18 orang yang bekerja di tambang batu bara di tengah provinsi Hunan pada Mei tahun lalu.
Kemudian, pada bulan Desember 2016, ledakan di dua tambang batu bara terpisah di wilayah Mongolia Dalam dan di Heilongjiang menewaskan sedikitnya 59 orang.
Sebelumnya pada bulan Oktober tahun yang sama, 33 penambang tewas dalam ledakan tambang batu bara pada Oktober di kota barat daya Chongqing. Sebelumnya lagi, pada September, sedikitnya 18 orang tewas dalam ledakan ranjau di wilayah Ningxia barat laut.
Sementara itu, South China Morning Post melaporkan, dalam insiden pertambangan lain yang memikat perhatian negara itu, empat penambang berhasil diselamatkan pada Januari 2016 setelah mereka menghabiskan 36 hari terperangkap di sebuah tambang gipsum yang runtuh di Provinsi Shandong timur.
Insiden itu menarik perbandingan untuk kecelakaan penambangan pada tahun 2010 di Cile, yang mengakibatkan 33 penambang terperangkap di bawah tanah selama 69 hari sebelum mereka berhasil diselamatkan.