Inggris Akan Kucurkan Rp4 Triliun untuk Investasi Industri Nuklir 

Pemerintahan PM Sunak didesak tingkatkan anggaran pertahanan

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, baru-baru ini mengumumkan alokasi dana sebesar 200 juta poundsterling (sekitar Rp4 triliun) untuk mendukung pertumbuhan industri nuklir di negaranya. Investasi besar ini dinilai sebagai langkah penting untuk meningkatkan pertahanan serta perekonomian negara tersebut. 

"Menjaga masa depan senjata pencegah nuklir dan industri energi nuklir adalah upaya nasional yang penting," kata Sunak, dikutip dari The Independent pada Senin (25/3/2024). 

Ia juga menambahkan, di tengah situasi dunia yang semakin tidak aman dan kompetitif, memiliki pencegah nuklir yang berkelanjutan di laut menjadi sangat krusial bagi Inggris. 

1. Dana dialokasikan untuk Kota Barrow-in-Furness

Inggris akan mengalokasikan dana sebesar 20 juta poundsterling (sekitar Rp390 miliar) per tahun selama 10 tahun ke depan untuk mendukung pertumbuhan kota Barrow-in-Furness di wilayah Cumbria, Inggris.

Kota tersebut merupakan pangkalan bagi kapal selam nuklir Inggris, yaitu kapal selam kelas Astute yang sudah beroperasi dan program kapal selam Dreadnought yang masih dalam pengembangan.

Kantor Downing Street mengabarkan, anggaran juga akan digunakan untuk memberikan hibah kepada organisasi-organisasi lokal serta memperbaiki proyek-proyek transportasi dan kesehatan di daerah tersebut.

"Hari ini kita mengawali generasi baru perusahaan nuklir kita, yang akan membuat kita aman, menjaga keamanan energi kita, dan menjaga tagihan kita tetap rendah untuk selamanya," ujar Sunak.

Baca Juga: AUKUS Tunjuk Perusahaan Inggris Produksi Kapal Selam Nuklir

2. Industri nuklir Inggris butuh lebih banyak tenaga kerja terampil

Seiring dengan semakin pentingnya peran nuklir bagi energi dan keamanan nasional, industri nuklir di Inggris diperkirakan membutuhkan 50 persen lebih banyak pekerja terampil dalam sepuluh tahun ke depan.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Inggris menjalin kemitraan dengan beberapa perusahaan pertahanan dan energi terkemuka, seperti BAE Systems, Rolls-Royce, Babcock, dan EDF.

Dilaporkan Reuters, kemitraan ini akan menghasilkan investasi lebih dari 763 juta poundsterling (sekitar Rp15,1 triliun) hingga akhir dekade, yang akan digunakan untuk meningkatkan keterampilan, menciptakan lapangan kerja, dan memajukan pendidikan di sektor nuklir.

"Barrow merupakan jantung perusahaan kapal selam Inggris dan sebagai penjaga kemampuan desain dan pembangunan kapal selam. kami sangat bangga dengan peran yang kami mainkan dalam program Astute, Dreadnought, dan sekarang SSN-AUKUS," kata Charles Woodburn, CEO BAE Systems.

3. Sunak didesak tingkatkan belanja pertahanan

Inggris Akan Kucurkan Rp4 Triliun untuk Investasi Industri Nuklir Ilustrasi Bendera Inggris. (pixabay.com/terimakasih0)

Pengumuman investasi di sektor nuklir muncul di tengah kekhawatiran mengenai tingkat belanja pertahanan negara tersebut. Dua menteri telah mendesak Sunak untuk meningkatkan belanja pertahanan setidaknya menjadi 2,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris. Desakan ini muncul sebagai respons atas meningkatnya agresi Rusia dan kekhawatiran tentang stabilitas di kawasan Timur Tengah.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps, juga menyarankan untuk meningkatkan anggaran pertahanan dari angka 2 persen menjadi 3 persen dari PDB. Namun, Sunak menegaskan bahwa pemerintah telah mengumumkan peningkatan belanja pertahanan terbesar sejak era Perang Dingin.

Baca Juga: Menlu Inggris Yakin Hasil Pemilu AS Tidak Menggoyang AUKUS

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya