Hanoi, IDN Times - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertemu lagi di hari kedua, Kamis (28/2).
Sehari sebelumnya, kedua kepala negara itu telah melakukan percakapan one on one dan makan malam bersama di Metropole Hotel.
Untuk mengakhiri linimasa pertemuan Trump dan Kim, berikut ini adalah pernyataan resmi Korea Selatan yang dilansir dari kantor berita Yonhap.
"Kami benar merasa menyesal bahwa Presiden Trump dan Chairman Kim Jong-un tidak bisa mencapai kesepakatan pada pertemuan hari ini," kata juru bicara Istana Kepresidenan melalui rilis tertulis.
"Tapi, tampaknya juga bahwa mereka sudah membuat kemajuan yang lebih berarti dibandingkan waktu kapanpun di masa lalu," tambahnya. Korea Selatan juga meyinggung bukan tak mungkin ada kesepakatan baik di kemudian hari.
"Keinginan yang ditunjukkan Presiden Trump untuk melanjutkan dialog dan pandangan optimisnya menawarkan prospek yang cerah untuk pertemuan berikutnya." Korea Selatan pun menegaskan komitmen untuk membantu ini agar terjadi.
"Pemerintah kami akan melakukan sebaik-baiknya untuk memastikan Amerika Serikat dan Korea Utara akan menjaga momentum untuk dialog sambil melanjutkan komunikasi dan kerja sama mereka."
Jalan yang ditempuh untuk denuklirisasi masih panjang. Trump mengatakan,"Saya lebih memilih melakukannya dengan tepat daripada cepat." Ia pun menyebut tidak ada rencana untuk bertemu ketiga kalinya. Tak lama, Trump meralat itu. "Kita lihat jika itu terjadi, ya itu terjadi."
Trump melakukan konferensi pers dengan ditemani Menlu Mike Pompeo. Ia mengawali dengan menyampaikan beberapa komentar tentang Venezuela, India dan Pakistan. Setelah menyebut bahwa Kim memiliki "karakter yang kuat".
Kemudian, ia menjelaskan bahwa hambatan dari kesepakatan keduanya adalah Kim "ingin penghapusan sanksi ekonomi seluruhnya", tapi pemimpin Korea Utara itu "tidak bersedia" meninggalkan program senjata nuklir secara total.
Trump juga mengatakan Kim berjanji padanya pada Rabu malam bahwa Korea Utara "takkan melakukan uji coba nuklir" meski tidak ada kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan.
Terkait ini, Trump menegaskan "ini bukan saat yang tepat untuk menandatangani sebuah perjanjian" karena masing-masing pihak tidak sepakat soal apa yang harus diserahkan untuk hasil tersebut.
Setelah atmosfer yang kemarin ditampilkan seperti tampak positif, bahkan hingga tadi pagi, Gedung Putih tiba-tiba mengumumkan bahwa "tidak ada kesepakatan yang dicapai" oleh Trump dan Kim.
Dalam rilisnya, juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders menulis "tapi masing-masing tim menantikan pertemuan di masa depan". Ia kemudian melanjutkan,"Presiden Donald J. Trump dan Chairman Kim Jong-un menjalani sebuah pertemuan yang sangat baik dan membangun."
"Kedua pemimpin mendiskusikan berbagai cara untuk mewujudkan denuklirisasi dan konsep berdasarkan ekonomi," tulisnya.
Baca kembali rangkuman pertemuan Trump dan Kim di hari pertama.
Managing editor NKNews.org, Oliver Hotham, menginformasikan apa yang tampak seperti rombongan Kim. Menurut Hotham Kim "meninggalkan Metropole tanpa upacara penandatanganan pernyataan bersama".
The Guardian melaporkan bahwa rombongan Trump juga sedang dalam perjalanan menuju Marriott Hotel di mana konferensi pers akan berlangsung. Semua tengah menantikan kejelasan karena kejadian ini memberi sinyal sesuatu yang tidak baik.
CEO Korea Risk Group yang ikut hadir dalam rombongan wartawan, Chad O'Carroll, mengunggah foto-foto di akun Twitter pribadinya. Foto-foto itu memperlihatkan seorang perempuan menyiapkan podium untuk konferensi pers. Hanya ada satu pengeras suara.
Ketidakpastian sedang terjadi karena seharusnya konferensi pers berlangsung pada sore nanti dan secara mendadak dimajukan ke pukul 14:00. Para awak media pun menanti penjelasan apa yang terjadi selama pertemuan.
David Nakamura, reporter Washington Post, mengunggah foto ruang makan yang tampak siap, tapi tidak ada satupun anggota delegasi masing-masing pihak muncul di sana. Nakamura mengungkap sebelumnya para reporter Gedung Putih sudah menanti di ruangan itu, tapi kemudian mereka diminta pergi.
Gedung Putih mengabarkan bahwa ada perubahan jadwal, meski detilnya belum dijelaskan. Seharusnya Trump dan Kim sudah mulai makan siang sejak pukul 12 siang, tapi menurut kabar, pertemuan bilateral terpaksa molor dari rencana semula.
Ralat:
Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengumumkan pertemuan masih berjalan dan kemungkinan baru akan selesai dalam 30 atau 40 menit lagi. Tidak dijelaskan apakah keduanya sudah melakukan makan siang.
Dilansir dari The Guardian, konferensi pers akan maju ke pukul 14:00 WIB. Padahal, menurut rencana, itu akan dilakukan pada pukul 16:00 WIB. Spekulasi muncul bahwa upacara penandatanganan pernyataan bersama tidak akan terjadi.
Menurut CNN:
Setelah Kim bersedia menerima dan menjawab pertanyaan, banyak reporter yang mengaku tidak menyangka. Mereka pun berharap konferensi pers sore nanti tidak hanya dilakukan oleh Trump seorang, melainkan mengajak Kim.
Ini karena mereka ingin mendengar pernyataan dari diktator tersebut secara langsung--di mana ini adalah momen yang sangat langka. Belum diketahui apakah Kim dan Trump terbuka dengan ide ini.
Wartawan sempat bertanya sejauh mana Kim mau untuk meninggalkan program senjata nuklirnya. "Jika saya tak berniat melakukannya, saya takkan berada di sini," jawab Kim melalui penerjemahnya.
Keduanya keluar untuk menemui awak media sebelum melanjutkan pertemuan. Trump mengatakan pembicaraannya dengan Kim berjalan "sangat sukses". Wartawan kemudian bertanya apakah ada kemungkinan membuka kantor perwakilan diplomatik di Pyongyang. "Saya sangat tertarik mendengar jawaban dari itu," ucapnya. Kim lalu menimpali bahwa ia "terbuka" dengan ide tersebut.
Menurut The Guardian:
Rodman beberapa kali mengunjungi Pyongyang atas undangan Kim. Pada pertemuan di Singapura tahun lalu, ia juga hadir dengan mengikuti jalannya negosiasi bilateral dari luar arena. Hari ini Rodman mengunggah sebuah surat untuk Trump.
Ia mengaku pertemanannya dengan Kim "tetap kuat" dan bahwa ia ingin "berbicara" dengan Trump setelah pertemuan. "Anda berada di ujung dari sebuah kesepakatan yang besar dan indah. Sesuatu yang akan membuat Anda terdepan dalam mendapatkan Nobel Perdamaian," tulisnya.
Menurut rencana awal, Trump dan Kim akan berbincang santai di pinggir kolam renang sebelum menjalani sesi one on one. Namun, cuaca yang terik membuat protokoler keduanya membatalkan rencana tersebut.
Saat ini Trump dan Kim, ditemani Menlu AS Mike Pompeo dan ketua tim negosiator Korea Utara Kim Yong-chol, serta beberapa pihak terkait sedang melangsungkan pertemuan bilateral. Pertemuan ini dijadwalkan berlangsung selama kurang lebih dua jam, lalu dilanjutkan makan siang.
Trump dan Kim sempat terlihat jalan bersama di kawasan sekitar kolam renang hotel menuju sebuah ruangan.
Wartawan Washington Post, David Nakamura, mengambil foto Trump dan Kim yang sedang melakukan pertemuan bilateral tertutup.
Sebelumnya, Kim tidak pernah menerima pertanyaan dari wartawan. Kali ini ada yang berbeda. Seorang reporter Amerika Serikat menanyakan apakah ia merasa percaya diri dengan pertemuan tersebut.
"Terlalu dini untuk mengatakan. Saya takkan bilang bahwa saya pesimis. Sebaliknya, saya justru merasa bahwa hasil yang baik akan keluar," jawab Kim.
Sebelum melakukan diskusi bilateral one on one, Trump dan Kim menemui para awak media. "Kami akan duduk bersama dan menjalani dialog yang luar biasa dan aku akan melakukan yang terbaik untuk menghasilkan hari yang sangat baik," ucap Trump.
Ia juga menegaskan, "tidak terburu-buru". Menurut Trump, "kecepatan tidak penting. Selama beberapa waktu kami akan memiliki kesuksesan yang fantastis. Apa yang penting sekarang adalah melakukan yang benar."