Jacob Blake Ditembak 7 Kali, Kuasa Hukum Pertanyakan Alasan Polisi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kuasa hukum Jacob Blake, Ben Crump mengatakan polisi belum memberikan alasan jelas mengapa mereka menembak Jacob. seperti diketahui kondisi di Amerika Serikat kembali memanas setelah kejadian penembakan Jacob Blake.
"Sekarang polisi pihak kepolisian belum mengatakan apapun terkait alasan mereka menembak dia (Jacob) tujuh kali di bagian punggung," kata Ben seperti dikutip dari CNN, Rabu (26/8/2020).
1. Kuasa hukum ajukan sejumlah pertanyaan kepada aparat kepolisian
Menurut Ben, pihak kepolisian justru berusaha untuk mendapatkan pernyataan dari keluarga Jacob Blake. Sebagai kuasa hukum, Ben memiliki sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada aparat kepolisian setempat.
"Mengapa tidak diberitahukan kepada kami apa pembenaran yang digunakan untuk membenarkan penggunaan kekuatan ini?" tanya Ben.
"Deskalasi apa yang digunakan? Pelatihan macam apa yang yang diikuti?" sambung dia lagi.
Baca Juga: Penembakan Jacob Blake Picu Kerusuhan, AS Umumkan Status Darurat!
2. Ben mempertanyakan alasan Jacob dieksekusi di depan ketiga putranya
Editor’s picks
Melansir dari CNN, Ben juga mempertanyakan alasan kepolisian melakukan eksekusi terhadap Jacob di depan ketiga putra Jacob.
"Apa yang membuatmu menembak setidaknya tujuh kali ke bagian punggungnya (Jacob) dalam jarak dekat, sementara ketiga putranya berada di dalam mobil menyaksikan ayah mereka dieksekusi?" tanya Ben lagi.
Keadaan Jacob belum membaik, melansir dari The Chicago Sun, ayah Jacob, Jacob Blake Sr. mengatakan putranya memiliki setidaknya delapan lubang akibat penembakan di badannya. Hal ini memungkinkan Jacob harus mengalami kelumpuhan dari bagian pinggang hingga bawah tubuhnya.
3. Masyarakat Amerika Serikat kembali protes dan timbulkan kerusuhan
Kemarahan masyarakat akibat kasus penembakan Jacob Blake terjadi sepanjang jalan Kenosha, Amerika Serikat. Melansir dari CBS News, polisi bahkan menembakkan gas air mata ke ratusan pengunjuk rasa yang menentang aturan jam malam di Wisconsin.
Kerusuhan diketahui telah terjadi sejak Senin, 24 Agustus 2020 lalu. Tembakan gas air mata dari aparat kepolisian dibalas dengan lemparan dan tembakan kembang api dari pengunjuk rasa ke arah polisi dan gedung pengadilan.
Selain itu massa aksi juga berbaris di negara bagian Madison, Amerika Serikat sejak Senin, 24 Agustus 2020 malam dan menyuarakan aksi mereka dan menyebut ini bukan kerusuhan melainkan gerakan revolusi.
Baca Juga: Penembakan Jacob Blake di AS Memicu Kembali Protes Masyarakat