Masuk Puncak Musim Dingin, Desa Terdingin di Dunia Ini Membeku

Nama desa Oymyakon diambil dari nama sungai yang mengalir di desa itu yang jika diartikan dalam Bahasa Indonesia berarti air yang tidak pernah beku dan tempat ikan-ikan menghabiskan musim dingin mereka. Situasi tersebut terlihat sangat kontradiktif dimana seluruh daerah Oymyakon membeku selama musim dingin, namun air sungai ini tak mau ikut membeku. Tetapi begitulah kenyataannya.

Tidak membekunya air sungai Oymyakon bukanlah sebuah keajaiban atau kebetulan belaka. Hal tersebut disebabkan oleh tanah di Oymyakon yang membeku hingga 5000 kaki di bawah permukaan tanah selama musim dingin. Tanah yang membeku tersebut menekan air tanah naik ke permukaan bumi dan air tersebutlah yang mengaliri sungai Oymyokon.

Pada tahun 1933, daerah ini mencapai suhu terendahnya yaitu -68 derajat celcius. Puluhan tahun berlalu, tahun ini Oymyakon kembali mendekati titik terendahnya. Sebuah termometer digital di jalanan Oymyakon terakhir kali mencatat temperatur daerah itu sudah mencapai -62 derajat celcius.

Ada sekitar 500 penduduk yang mendiami desa itu. Bagi mereka, hal tersebut sudah menjadi hal yang biasa. Mereka dan hewan-hewan ternaknya tetap hidup normal seperti biasanya. Hanya saja mereka harus berpakaian ekstra tebal dan juga menutupi kepala mereka. Jika tidak, maka salju pun tak segan hinggap di wajah mereka seperti yang terjadi pada Anastasia Gruzdeva.

Beberapa waktu lalu, wanita 24 tahun ini sempat memposting sebuah foto di akun Instagram pribadinya. Wanita yang tinggal di daerah Yakutz ini memperlihatkan foto dirinya yang meskipun setengah wajahnya sudah ia tutupi, namun wajahnya tetap ditimpa salju. Tampak jelas bagian bulu matanya dilapisi salju tebal yang menempel erat. Foto tersebut pun kini sangat viral dan banyak dibagikan warganet.

Meskipun bagi sebagian orang cuaca di Oymyakon cukup ekstrim, masyarakat daerah tersebut tampaknya sangat menikmatinya. Menurut mereka, dengan membekunya daerah mereka, udara yang mereka hirup menjadi sangat bersih dan bebas polusi.