Menlu Retno Usulkan Korea Selatan Bebaskan Visa untuk WNI

01 Apr 2023, 07:15 WIB

Warga memakai masker untuk melindungi diri dari penularan virus corona (COVID-19) di Seoul, Korea Selatan, Rabu (25/3/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Hong-ji

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Park Jin dalam kerangka Joint Commision Meeting (JCM) Indonesia-ROK ke-4 di Seoul. Salah satu isu yang diangkat Retno adalah soal visa warga Indonesia yang ingin bepergian ke Korsel, terutama untuk visa kunjungan singkat.

“Saya juga mengusulkan agar Korea Selatan dapat memberikan bebas visa kepada wisatawan Indonesia untuk kunjungan singkat,” kata Retno, dalam keterangannya, Sabtu (1/4/2023).

Namun, ia juga menyambut baik proses percepatan pembuatan visa Korea dari dua minggu menjadi tiga hari saja.

“Saya juga mendorong agar target 300 ribu wisatawan Korea ke Indonesia dapat ditingkatkan seiring semakin baiknya penanganan pandemik,” tambahnya.

1. Apresiasi penambahan PMI ke Korea

Selain itu, Retno juga mengapresiasi tambahan kuota para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sektor manufaktur Korsel sebanyak 1.500 orang.

“Saya juga menyampaikan harapan agar Korea dapat membuka sektor baru untuk pekerja Indonesia, seperti perawat dan deep-sea welding,” ungkap Retno.

Berbicara dengan Park, Retno juga mendorong kerja sama pengembangan kapasitas tenaga kerja Indonesia melalui e-learningdan pendidikan vokasi dan politeknik, serta pembangunan Migrant Worker Center di Bekasi.

2. Memperkuat kemitraan Indonesia-Korsel

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Retno menegaskan, inti dari JCM Indonesia-ROK ke-4 ini adalah kesepakatan untuk semakin memperkuat Kemitraan Strategis Spesial kedua negara.

“Melalui implementasi berbagai kerja sama yang tertuang dalam Rencana Aksi Kemitraan Strategis Spesial tahun 2021 – 2025 serta Pemanfaatan berbagai skema kerja sama lainnya, seperti Indonesia – Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IK-CEPA dan sinergi dalam berbagai agenda regional dan global,” ujar Retno lagi.

3. Kemitraan Strategis Spesial 2021-2025

Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin. (dok. Twitter @FMParkJin)

Terkait Rencana Aksi Kemitraan Strategis Spesial RI-ROK periode 2021-2025, disebutkan bahwa kedua negara memiliki mekanisme scorecard untuk memantau implementasi berbagai program kerja sama.

“Dan berdasarkan scorecard pada tahun 2021-2022, terdapat 60 aktivitas kerja sama di berbagai bidang yang berjalan dengan baik,” tutur Retno.

Meski demikian, Retno meneagaskan perlunya perhatian khusus terhadap kerja sama di bidang informasi dan komunikasi teknologi serta kerja sama di bidang olahraga.