Kuala Lumpur, IDN Times - Presiden Partai Pribumi Bersatu, Tan Sri Muhyiddin Yasin, mengambil sumpah jabatan sebagai Perdana Menteri Malaysia Kedelapan di Balai Singgahsana Kecil, Istana Negara, pada Minggu (1/3) pukul 10.33 waktu setempat.
Muhyiddin ditunjuk oleh Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agung, Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah menggantikan Ketua Umum Partai Pribumi Bersatu Mahathir Mohamad yang telah mengundurkan diri sejak Selasa (24/2) lalu.
Sebagaimana dilansir dari bernama.com, Muhyidin hadir di Istana Negara bersama istrinya, Puan Sri Noorainee Abdul Rahman. Lelaki berusia 72 tahun itu mengenakan pakaian hitam khas Melayu dengan kain emas yang melingkar di pinggangnya.
Setelah diambil sumpahnya, Muhyiddin mengambil surat pengangkatan jabatan disaksikan oleh Hakim Agung, Sri Tengku Maimun Tuan Mat dan Sekretaris Pemerintah, Datuk Seri Mohd Zuki Ali.
Acara tersebut juga dihadiri petinggi The United Malays National Organisation (UMNO) dan Partai Islam se-Malaysia.
Reuters mewartakan, Mahathir tidak hadir pada acara tersebut. Dia bersama koalisi Pakatan Harapan berkumpul di kantor Mahathir. Alasan ketidakhadirannya karena mereka merasa dikhianati oleh sekelompok orang yang disebut Mahathir membentuk backdoor government.
Seusai dilantik, Mahathir mengatakan bahwa Muhyiddin bersekongkol dengan Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Azmin Ali untuk melengserkan dirinya.
Lelaki berusia 94 tahun itu mengklaim mayoritas parlemen, sekitar 114 anggota, masih mendukung dirinya menjabat perdana menteri. Dia juga menyebut Muhyiddin sebagai Perdana Menteri tidak sah karena tidak mendapat dukungan dari parlemen.
“Tan Sri Muhyiddin tidak memiliki banyak dukungan untuk menjabat perdana menteri,” kata Mahathir di Yayasan Albukhary, Kuala Lumpur, Minggu (1/3) usai pelantikan Muhyiddin.