Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Slovenia Natasa Pirc Musar (Twitter.com/Natasa Pirc Musar)

Jakarta, IDN Times - Slovenia melakukan pemilihan umum putara kedua untuk memilih kepala negara pada Minggu (13/11/2022). Hasil dari pemilu tersebut menempatkan Natasa Pirc Musar yang liberal sebagai pemenang.

Pirc Musar bersaing dengan mantan Menteri Luar Negeri Anze Logar. Dengan hampir semua surat suara sudah dihitung, Musar mendapatkan 54 persen suara sedangkan Logar mendapat 46 persen suara. Kemenangan Musar menjadikannya sebagai perempuan pertama yang menjadi presiden di Slovenia.

1. Jembatan untuk politik kiri dan kanan

Natasa Pirc Musar (Twitter.com/Natasa Pirc Musar)

Slovenia adalah negara pecahan Yugoslavia, dan kerap disebut-sebut sebagai negara paling demokratis di Balkan. Mereka baru saja menggelar pemilu presiden putara kedua yang menghadapkan Pirc Musar yang liberal dengan Anze Logar yang konservatif.

Dengan jumlah penduduk sekitar 2 juta orang, Musar memenangkan pemilihan tersebut. Musar merupakan pengacara hak-hak sipil liberal dan dia berjanji akan menjembatani kesenjangan politik sayap kiri dan kanan di negaranya.

"Tugas pertama saya adalah membuka dialog di antara semua orang Slovenia. Dalam pemilihan demokratis, warga Slovenia telah menunjukkan negara seperti apa yang mereka inginkan," kata Musar dikutip Associated Press.

"Sepanjang hidup saya, saya menganjurkan nilai-nilai yang sama: demokrasi, hak asasi manusia, toleransi. Sudah waktunya untuk berhenti berurusan dengan masa lalu. Banyak hal yang harus dilakukan ke depan," tambahnya.

2. Meningkatkan blok liberal di Slovenia

Anze Logar mengakui kekalahannya. Pirc Musar pada akhirnya akan jadi Presiden Slovenia. Dia yang sebelumnya bekerja sebagai pengacara, akan menggantikan Presiden Borut Pahor, seorang sentris lainnya yang berusaha menjembatani politik kanan dan kiri di Slovenia.

Melansir Euro News, kemenangan Musar kali ini telah meningkatkan koalisi liberal di Slovenia. Pada April, koalisi liberal kiri-tengah meraih kemenangan dalam pemilihan parlemen.

Peran presiden di Slovenia sebagian besar merupakan peran seremonial. Namun dia dipandang memiliki otoritas dan pengaruh seperti mencalonkan Perdana Menteri, anggota Mahkamah Konstitusi dan mengangkat anggota komisi antikorupsi.

3. Pernah jadi pengacara Melania Trump

Natasa Pirc Musar (Twitter.com/Natasa Pirc Musar)

Ada tujuh pesaing calon presiden di putara pertama pemilu. Namun karena tidak satu pun mereka yang berkompetisi meraih lebih dari 50 persen suara, Anze Logar dan Pirc Musar lolos putara kedua. Musar akhirnya memenangkan pemilu tersebut. Melansir BBC, Musar dalam komentarnya memiliki keprihatinan untuk meningkatkan kesadaran terhadap krisis iklim dan kehidupan anak-anak muda.

"Anak-anak muda sekarang meletakkan tanggung jawab di pundak politik kita untuk menjaga planet kita sehingga generasi penerus kita, anak-anak kita, akan hidup di lingkungan yang sehat dan bersih," ucapnya.

Musar pernah bekerja sebagai pengacara untuk melindungi Melania Trump, saat Donald Trump masih menjabat Presiden Amerika Serikat. Musar juga kerap dikritik karena kerajaan bisnis suaminya yang luas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team