Negara Amerika Latin Kritik Penutupan Kantor HAM PBB di Venezuela

Jakarta, IDN Times - Lima negara Amerika Latin, pada Jumat (16/2/2024), mengecam Venezuela yang menangguhkan Kantor HAM PBB (OHCHR) di negaranya. Kelimanya menekankan agar Caracas bersedia menegakkan hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi.
Dalam beberapa pekan terakhir, Venezuela terus mendapatkan kecaman setelah penangguhan kandidat presiden oposisi Maria Corina Machado. Beberapa negara Amerika Latin juga meminta agar Presiden Nicolas Maduro bersedia menggelar pemilu yang adil dan transparan.
1. Mendesak Venezuela menegakkan HAM
Kelima negara Amerika Latin, tersebut termasuk Argentina, Kosta Rika, Ekuador, Paraguay, dan Uruguay melayangkan kritik terhadap situasi terkini di Venezuela. Mereka mendesak Carcas agar menggelar pilpres yang adil dan transparan.
"Kami menolak kebijakan pengusiran terhadap staf di Kantor HAM PBB (OHCHR) di Venezuela. Kami menginginkan penghormatan terhadap HAM, peraturan hukum, dan pengadaan pemilu yang transparan, adil, dan bebas," ungkapnya dalam pernyataan bersama, dikutip Europa Press.
Negara tersebut juga menyatakan kekhawatirannya soal penangkapan paksa aktivis HAM, Rocio San Miguel. Ia mendesak agar pemerintahan Maduro segera melepaskannya dan membebaskan dari segala tuntutan hukum.