Hampir 400 Tengkorak Primata Monyet Disita Bea Cukai Prancis

Tengkorak akan dikirim ke AS

Jakarta, IDN Times - Hampir 400 tengkorak spesies monyet yang dilindungi, disita oleh pejabat bea cukai di Bandara Charles de Gaulle di Prancis pada Kamis (21/9/2023). agen bea cukai bandara telah mencegat 392 paket tengkorak yang diposkan sejak Mei 2022 hingga Desember 2022 tersebut.

Isi paket yang dicegat berisi tengkorak primata sebagian besar berasal dari Kamerun dan ditujukan untuk penerima di Amerika Serikat (AS). Bea cukai juga menyita paket yang berisi tengkorak dan tulang dari spesies lain.

Bea cukai mengatakan tak satu pun dari barang-barang yang disita tersebut memiiliki izin hukum dalam hal penjualan spesies yang dilindungi.

“Perdagangan spesies yang dilindungi adalah salah satu perdagangan yang paling menguntungkan setelah perdagangan narkoba, senjata dan manusia,” kata kepala bea cukai bandara, Gilbert Beltran kepada wartawan saat ia memamerkan ratusan tengkorak, rahang dan tanduk dari spesies yang dilindungi.

Baca Juga: Prabowo Ceritakan Kisah Monyet Peliharaannya Suka Lompat-lompat

1. Bisnis perdagangan spesies yang dilindungi adalah salah satu bisnis ilegal yang menguntungkan

Dilansir BNN, Beltran mengatakan, perdagangan spesies yang dilindungi merupakan salah satu bisnis perdagangan ilegal yang paling memguntungkan setelah perdagangan narkoba, senjata dan manusia.

Bisnis gelap itu telah menghasilkan 8,5 miliar dolar AS hingga 21 miliar dolar AS (sekitar Rp130.6 triliun-Rp322.9 triliun) setiap tahunnya. Bea cukai Prancis menemukan perdagangan tengkorak tersebut pada Mei 2022, ketika mereka menemukan tujuh tengkorak yang dikirim dari Afrika.

Pihak bea cukai terus mengintensifkan pencarian dan menemukan lusinan tengkorak lainnya, sebagian besar dari golongan cercopithecoid, termasuk kera, babon dan mandrill dari simpanse.

Baca Juga: Beberapa Persamaan Manusia dan Primata, Apa Saja?

2. Harga tengkorak primata bervariasi sesuai ukurannya

Pakar hukum dalam perdagangan hewan, Febrice Gayet mengatakan primata biasanya diburu untuk diambil dagingnya. Penjualan tengkorak tersebut merupakan bisnis lanjutan, ujar Gayet.

Gayet menyebutkan bahwa harga tengkorak primata kecil berkisar antara 426 dolar AS hingga 532 dolar AS (sekitar Rp6,5 juta-Rp8,1 juta) dan harga tengkorak simpanse berkisar hingga 1.06 ribu dolar AS (sekitar Rp16,2 juta). Selain bisnis tengkorak tersebut, ada juga bisnis berkembang lainnya di bidang sisa-sisa spesies lain, termasuk berang-berang, kucing besar, kadal dan burung pemangsa.

Rencananya, tengkorak-tengkorak yang telah berhasil disita tersebut akan diserahkan ke Museum Sejarah Alam di Aix-en-Provence di Prancis selatan guna evaluasi ilmiah.

“Saya terkejut memikirkan bahwa kerabat terdekat kita, kera dan kera besar, sedang dimusnahkan dan hutan hujan dirampok dari keanekaragaman hayati mereka yang terancam punah demi sebuah bisnis yang bodoh sekaligus keterlaluan,” kata pakar kera di museum tersebut, Profesor Sabrina Krief, dikutip Al Jazeera.

3. Maraknya perdagangan ilegal dari spesies yang terancam punah

Penyitaan tengkorak primata tersebut telah menyoroti maraknya perdagangan ilegal dari spesies yang terancam punah. Perdagangan itu tidak hanya mengancam kelangsungan hidup spesies, namun juga memiliki dampak buruk terhadap keaneragaman hayati dan keseimbangan ekologi.

Perdagangan tengkorak spesies yang dilindungi telah menimbulkan tantangan besar bagi upaya perlindungan dan konservasi hewan di seluruh dunia. Para kolektor barang antik tersebut juga ikut andil dalam melanggengkan bisnis suram itu.

Permintaan akan barang langka dan antik itu telah mendorong bisnis perdagangan tersebut. Sementara para kolektor yang mencari barang tersebut sering kali tidak mempedulikan dampak buruk terhadap lingkungan dan etika.

Upaya mengekang perdaganagan tersebut juga harus memperhatikan sisi permintaan, melalui pendidikan, penegakan hukum yang lebih ketat, dan hukuman yang lebih keras bagi mereka yang terlibat dalam bisnis tersebut.

Baca Juga: Rusia Legalkan Perburuan Hewan Langka dengan 'Syarat Khusus'

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya