Hizbullah Luncurkan 62 Roket Targetkan Pangkalan Udara Israel

Serangan balasan atas terbunuhnya salah satu pimpinan Hamas

Jakarta, IDN Times - Hizbullah Lebanon meluncurkan setidaknya 62 roket menargetkan pangkalan udara Israel di Gunung Meron pada Sabtu (6/1/2024). Roket Hizbullah juga menghantam 2 pos militer di dekat perbatasan Israel-Lebanon.

Hizbullah mengatakan, serangan itu sebagai tahap awal atas terbunuhnya pemimpin Hamas, Saleh Arouri, yang terjadi minggu ini. Sebelumnya, pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah telah berjanji akan membalas atas terbunuhnya Arouri.

“Sebagai bagian dari respons awal terhadap kejahatan pembunuhan pemimpin besar Sheikh Saleh al-Arouri, Hizbullah menargetkan pangkalan kendali udara Meron dengan 62 jenis rudal,” kata Hizbullah, dikutip Al Jazeera.

1. Uni Eropa peringatkan Lebanon agar tidak terlibat dalam konflik regional

Serangan Hizbullah terjadi ketika kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, bertemu dengan perdana menteri Lebanon, Najib Mikati, di Beirut pada Sabtu. Borrel memperingatkan Lebanon agar tidak terseret ke dalam konflik regional akibat perang Israel di Gaza.

Menurut Borrell, sangat penting untuk menghindari ekskalasi regional di Timur Tengah. Dia juga memperingatkan bahwa Israel tidak akan menang dalam konflik regional. Di sisi lain, Mikati mengatakan, setiap pemboman skala besar yang terjadi di Lebanon selatan akan memicu balasan di wilayah tersebut.

“Kami melihat intensifikasi baku tembak yang mengkhawatirkan di Jalur Biru,” kata Borrel, merujuk pada sebuah perbatasan yang dipetakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menandai penarikan pasukan Israel di Lebanon selatan pada tahun 2000.

Baca Juga: Indonesia Kutuk Menteri Israel yang Ingin Relokasi Paksa Warga Gaza 

2. Hizbullah akan merespons setiap serangan Israel

Serangan Hizbullah pada Sabtu merupakan hasil yang diharapkan menyusul pernyataan Nasrallah tentang pembunuhan Arouri.

"Israel tentu mengharapkan tanggapan. Mereka akan sangat waspada. Mereka tidak ingin Lebanon menderita akibat perang langsung. Tapi itu pembicaraan yang sulit. Dikatakan, jika Israel ingin melakukan eskalasi, maka mereka akan merespons dengan cara yang sama,” kata Imran Khan dari Al Jazeera.

Sejak perang Israel-Hamas kembali meletus, hampir setiap hari Hizbullah dan Israel terlibat baku tembak yang sebagian besar terjadi di wilayah perbatasan. Baik Hizbullah maupun Hamas, keduanya adalah kelompok yang didukung Iran.

“Israel memberikan tekanan besar terhadap posisi Hizbullah di selatan dengan serangan udara dan drone,” kata Khan.

3. Serangan Hizbullah terjadi saat Antony Blinken berkunjung ke Turki

Dilansir ABC News, serangan lintas batas terjadi ketika Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, memulai tur keempatnya di Timur Tengah sejak perang Israel-Hamas meletus tiga bula yang lalu. Blinken memulai perjalanan tersebut dengan berkunjung ke Turki.

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, meyakini bahwa Istanbul dan negara Timur Tengah lainnya dapat memberikan pengaruh terhadap Iran dan juga proksinya guna meredam kekhawatiran konflik regional. 

Berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Menteri Luar Negeri Hakan Fidan, Blinken berjanji akan mencari dukungan Turki untuk rencana terbaru bagi Gaza pascaperang, yang mencakup kontribusi moneter atau barang sebagai upaya rekonstruksi serta pembangunan kembali wilayah Gaza.

Baca Juga: Menhan Israel Uraikan Rencana Pemerintahan di Gaza

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

seorang pencari sumber angin

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya