Korut Bisa Luncurkan Rudal saat Pertemuan Korsel, AS dan Jepang

Korut bisa luncurkan Rudal ICBM dan satelit mata-mata

Jakarta, IDN Times - Korea Utara dikhawatirkan akan meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) sebagai bentuk protes atas pertemuan puncak Amerika Serkat (AS), Jepang, dan Korea Selatan. Anggota parlemen Korea Selatan, Yoo Sang-bum, mengatakan Korea Utara saat ini sedang merencanakan sebuah provokasi.

Yoo menyampaikan hal itu setelah melakukan pertemuan dengan kepala Badan Intelijen Nasional (NIS) pada Kamis (17/8/2023). Yoo mengatakan kendaraan pendukung untuk peluncuran rudal potensial telah terlihat di daerah dekat Pyongyang. Pergerakan propelan yang signifikan juga telah terdeteksi.

Langkah Korut tersebut sebagai protes atas pertemuan trilateral Korsel dengan AS dan Jepang akan berlangsung di Camp David pada 19 Agustus 2023. Sementara latihan gabungan militer ketiga negara digelar pada 21-31 Agustus.

Baca Juga: Korut Makin Panas! AS-Korsel Gelar Latihan Militer Gabungan 

1. Korea Utara akan meluncurkan satelit mata-mata yang kedua kalinya

Pada akhir Agustus atau awal September nanti, Korea Utara diperkirakan bisa mencoba melakukan peluncuran satelit mata-mata lainnya, setelah kegagalan sebelumnya pada Mei lalu, kata Yoo.

"Kemungkinan peluncuran itu bisa terjadi pada tanggal 9 September 2023, ketika Pyongyang akan merayakan hari ulang tahun yang ke-75 pendirian negaranya," imbuh Yoo.

KBS melansir, pergerakan kendaraan menjadi sangat efektif di fasilitas produksi rudal bahan bakar Korea Utara. Itu juga menunjukkan kemungkinan adanya pelatihan gabungan untuk peluncuran rudal yang dapat membawa nuklir taktis.

Satelit mata-mata telah dimasukan di antara daftar persyaratan senjata utama Korea Utara oleh Kim Jong Un, pemimpin negara tersebut. Setelah peluncuran satelit periode pertama yang gagal, kali ini Kim sedang memprioritaskan peluncuran satelit mata-mata yang kedua kalinya.

Baca Juga: Siap Perang, Kim Jong Un Perintahkan Militer Korut Pertajam Strategi

2. Korut tuding trilateral sebagai upaya membentuk NATO versi Asia

Di tengah meningkatnya ancaman nuklir dari Korea Utara dan meningkatnya ketegasan dari China, Prseden AS, Joe Biden akan melakukan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-Yeol dan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, di Camp Davida pada 19 Agustus 2023 nanti.

Korea Utara telah mengkritik kerja sama militer ketiga negara itu dan menyebutnyasebagai upaya membentuk NATO dengan versi Asia. China, sebagai sekutu utama Pyongyang juga melontarkan pernyataan yang sama.

3. Rusia dan Korea Utara sedang mempercepat kerja sama pertahanan

Korut Bisa Luncurkan Rudal saat Pertemuan Korsel, AS dan JepangIlustarsi bendera Rusia.(pexels.com/Сергей Велов)

Pada bulan lalu, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu bertemu dengan Kim Jong Un dan mereka menyaksikan parade militer bersama di Pyongyang, kata Yoo yang mengutip intelijen Korea Selatan. Pejabat China juga menghadiri pawai tersebut.

Saat itu, Rusia juga menyetujui kerja sama pertahanan secara luas antara Moskow dan Pyongyang. Intelijen Seoul juga mengatakan Pyongyang sedang bergerak maju dengan melakukan pembukaan perbatasan dengan Beijing.

"Badan Intelijen Nasional mengantisipasi bahwa Rusia dan Korea Utara akan mempercepat kerja sama pertahanan mereka dan sedang melacak dengan cermat gerakan" untuk menemukan kemungkinan transfer teknologi rudal nuklir Rusia ke Pyongyang, kata Yoo, dikutip Al Jazeera.

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya