Serangan Militan Kurdi di Irak Utara Tewaskan 5 Tentara Turki

3 tentara dalam kondisi serius

Jakarta, IDN Times - Serangan yang menargetkan pangkalan militer Turki di wilyah semi-otonom Kurdi di Irak utara pada Jumat (12/1/2024), menewaskan lima tentara Turki. Pihak berwenang menyalahkan militan Kurdi atas serangan tersebut.

Serangan juga melukai delapan tentara, tiga di antaranya dalam kondisi serius. Kementerian Pertahanan Turki mengindikasikan 12 militan terbunuh dan operasi masih terus berlanjut di di wilayah tersebut.

Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan menyampaikan belasungkawa atas keluarga tentara yang terbunuh dalam serangan. “Kami akan berjuang sampai akhir melawan organisasi teroris Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di dalam dan di luar perbatasan kami,” katanya

Baca Juga: Balas Dendam, Turki Serang 71 Basis Kurdi di Suriah dan Irak

1. Penyerang diduga dari anggota PKK

Para penyerang pada Jumat diduga dari anggota PKK. Sebelumnya, Turki dan sekutu Baratnya telah menuduh kelompok PKK sebagai teroris. Bentrokan tersebut terjadi setelah serangan serupa terjadi di Irak utara tiga pekan lalu.

Dilansir The Associated Press News, pada 22 Desember, militan yang berafiliasi dengan PKK mencoba menyusup ke pangkalan Turki di Irak utara. Enam tentara tewas dalam baku tembak berikutnya. Keesokan harinya, enam tentara Turki lainnya tewas dalam bentrokan dengan militan Kurdi.

Masih belum jelas, apakah serangan pada Jumat dan serangan tiga minggu yang lalu terjadi di pangkalan yang sama atau tidak.

2. Secara teratur, Turki serang PKK di Irak Utara

Turki menanggapi serangan PKK pada 22 Desember dengan melancarkan serangan terhadap situs-situs terkait PKK di Irak dan Suriah. Saat itu, puluhan militer Kurdi tewas dalam serangan udara dan darat Turki, kata Menteri Pertahanan, Yaser Guler.

Secara teratur, Ankara telah melancarkan operasi militer darat dan udara terhadap pejuang PKK dan posisi mereka di Irak utara dan di wilayah otonom Kurdistan atau wilayah pegunungan Sinjar di dekat perbatasan Turki.

Dalam kurun waktu 25 tahun terakhir, Turki telah mendirikan beberapa lusin pangkalan militer di Kurdistan Irak untuk melawan kelompok PKK yang juga memiliki pangkalan di belakang wilayah tersebut.

Baca Juga: Turki, Rusia dan Iran Kecam Serangan AS-Inggris di Yaman

3. Babak paling mematikan setelah gagalnya gencatan senjata

Pada Juli 2015, gencatan senjata yang berlangsung dua setagah tahun antara Turki dan PKK gagal. Sejak saat itu konflik antara Ankara dan PKK menjadi salah satu babak paling mematikan dalam hampir empat dekade.

Sejak saat itu, konflik tersebut berkembang dalam beberapa fase. Antara 2015-2017, kekerasan Turki-PKK telah menghancurkan komunitas di beberapa pusat kota di tenggara Turki yang mayoritas penduduknya suku Kurdi.

Sejak 2017 dan seterusnya, pertempuran berpindah ke daerah pedesaan di tenggara Turki. Turki mengusir lebih banyak militan Kurdi dari Ankara pada tahun 2019, dan pusat konflik beralih ke Irak utara dan Suriah utara.

Dilansir Crisisgroup, berdasarkan hasil penghitungan kematian yang dilakukan Crisis Grup, setidaknya 6,875 orang telah terbunuh dalam bentrokan atau serangan teror sejak 20 Juli 2015 di Turki dan Irak utara. Data tersebut terakhir diperbarui pada 18 Desember 2023.

Baca Juga: Menlu AS Kunjungi Turki untuk Redakan Ketegangan di Timur Tengah

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

seorang pencari sumber angin

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya