Pakar PBB Marah Kamp Eks ISIS Suriah Pisahkan Anak dengan Ibunya

Jakarta, IDN Times – Seorang ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Fionnuala Ni Aolain, prihatin dengan kondisi puluhan ribu anak yang berada dalam penahanan sewenang-wenang di timur laut Suriah. Dasar penahanan adalah dugaan hubungan orang tua mereka dengan teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
“Hal yang paling mengkhawatirkan saya, dan tim saya saat kami mengunjungi Suriah timur laut, adalah penahanan massal anak-anak tanpa batas waktu dan sewenang-wenang, terutama anak laki-laki, di berbagai jenis fasilitas,” kata Ni Aolain pada Jumat (21/7/2023), sehari setelah kembali dari apa yang dia katakan sebagai kunjungan pertama ke wilayah tersebut oleh pakar hak asasi manusia PBB.
“Tampaknya tidak ada pemahaman bahwa merupakan pelanggaran mutlak hukum internasional untuk menahan anak-anak, terkait apa yang terlihat sebagai siklus (kebencian dan ketakutan) tanpa akhir,” tambahnya, dilansir Al Jazeera.
1. Para ibu tidak tahu anaknya dibawa ke mana
Ni Aolain juga menyuarakan keprihatinan tentang pemisahan ratusan remaja laki-laki dari ibu mereka di kamp berdasarkan dugaan risiko keamanan yang mereka timbulkan.
Dia tidak mengatakan ke mana anak laki-laki itu pergi, tetapi sebelumnya mengatakan mereka pergi ke lokasi yang tidak diketahui.
“Setiap wanita yang saya ajak bicara menjelaskan bahwa perampasan anak-anaklah yang paling menimbulkan kecemasan, yang paling membuat menderita, kerugian psikologis yang paling besar,” katanya.
"Alasan untuk mengambil anak laki-laki ini sama sekali tidak sesuai dengan pengawasan,” sambung dia.