Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Palestina.(unsplash.com/Ahmed Abu Hameeda)

Jakarta, IDN Times - Palestina menyambut duta besar pertama Arab Saudi pada Sabtu (12/8/2023), sebagai bentuk dukungan ketika Riyadh sedang mempertimbangkan untuk menjalin hubungan diplomatik secara resmi dengan Israel.

Arab Saudi telah memperjuangkan perjuangan Palestina dan telah lama menghindari hubungan diplomatik resmi dengan Israel, namun Amerika Serikat (AS) telah berusaha mempromosikan normalisasi hubungan Saudi-Israel dalam kesepakatan bersejarah Timur Tengah.

Pada sebuah upacara di Yordania, penasehat diplomatik Presiden Palestina, PA Mahmoud Abbas Majdi al-Khalidi telah menerima sebuah salinan surat kepercayaan Duta Besar Nayef Al-Sudairi sebagai utusan non-residen untuk pertama kalinya, lapor Wafa.

1. Arab Saudi ingin mengintensifkan keterlibatannya di Palestina

Dilansir Times of Israel, langkah yang diambil oleh Arab Saudi merupakan upaya nyata dari negara tersebut untuk mengintensifkan keterlibatannya di wilayah Palestina. Selain itu langkah itu juga dilambangkan sebagai anggukan pada Otoritas Palestina ketika Riyadh sedang bernegosiasi untuk menjalin hubungan dengan Israel.

Langkah penunjukan tersebut sekaligus mewakili pengakuan Arab Saudi atas klaim Palestina bahwa Yarusalem adalah bagian dari wilayahnya karena kredensial diserahkan pada PA dan bukan pada Kementerian Luar Negeri Israel.

“Langkah penting ini akan berkontribusi untuk memperkuat hubungan persaudaraan yang kuat dan solid yang mengikat kedua negara dan dua bangsa yang bersaudara,” kata Khalidi dalam sebuah pernyataaan, kutip Times Of Israel.

2. Gagasan pejabat AS ditolak oleh Gedung Putih

Editorial Team

Tonton lebih seru di